Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: Juni 2011

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi

Archive for Juni 2011


Sesungguhnya esensi fotografi adalah bermain dengan cahaya. Bila kita mampu memainkan dan menyiasati arah datangnya cahaya ke obyek foto dengan baik dan benar, tentu akan menarik dan menghasilkan karya fotografi yang bagus. Tapi bila kita salah, tentu hasilnya akan mengecewakan.

Arah datangnya cahaya terhadap subyek foto memiliki beberapa kemungkinan yaitu: dari depan/ frontlight, belakang/ backlight, samping kiri atau kanan/ sidelight, atas/ toplight, dan bawah/ bottomlight. Tiap-tiap arah datangnya cahaya tersebut mempunyai keuntungan, kerugian, dan kesulitannya masing-masing dalam pemotretan.



Untuk edisi kali ini, saya akan membahas mengenai backlight, dimana arah datangnya cahaya dari belakang obyek foto. Backlight menjadi “perburuan” karena tingkat kesulitan dalam pemotretan untuk sumber cahaya seperti ini. Hasil foto yang dihasilkan dari cahaya backlight juga bisa beragam dan luar biasa jika berhasil dipergunakan dengan baik.

Memotret dengan teknik backlight tentunya dapat memisahkan antara obyek dan background sehingga foto menjadi berdimensi. Selain itu, beragam efek lainnya dari teknik ini menghasilkan foto seperti: siluet, translucency, rimlight termasuk flare. Soal hasil, kembali lagi kepada teknik digunakan fotografer.
Biasanya, dengan teknik ini kita dapat menghasilkan gambar siluet yang cenderung under exposure (UE). Namun foto dengan teknik backlight juga bisa menghasilkan gambar yang tidak under exposure bila kita menambahkan cahaya yang sifatnya fill in.



Cahaya fill in ini tentunya tidak sebesar cahaya main light, dengan tujuan agar terjadi gradasi cahaya yang membuat foto berkesan dramatis dan memiliki nilai seni. Dengan teknik backlight, memberikan cahaya pinggir yang mempesona dan membuat bentuk-bentuk obyek tampak lebih jelas terlihat. Bila bermain tekhnik backlight di studio, letakkan sumber cahaya di belakang obyek. Kemudian kita bisa mempergunakan sumber cahaya lain sebagai fill in. Bisa di depan obyek, bisa juga dari samping atau pun bawah sesuai keingin kita.

Untuk menjaga ketajaman obyek foto dan terhindar terjadinya shaking, settinglah kamera dengan speed cepat dan diafragma sedang. Dengan memahami arah datangnya cahaya, diharapkan kita semakin bisa menghasilkan foto yang baik. Selamat mencoba!




Oleh: Darwis Triadi


Sesungguhnya esensi fotografi adalah bermain dengan cahaya. Bila kita mampu memainkan dan menyiasati arah datangnya cahaya ke obyek foto dengan baik dan benar, tentu akan menarik dan menghasilkan karya fotografi yang bagus. Tapi bila kita salah, tentu hasilnya akan mengecewakan.

Arah datangnya cahaya terhadap subyek foto memiliki beberapa kemungkinan yaitu: dari depan/ frontlight, belakang/ backlight, samping kiri atau kanan/ sidelight, atas/ toplight, dan bawah/ bottomlight. Tiap-tiap arah datangnya cahaya tersebut mempunyai keuntungan, kerugian, dan kesulitannya masing-masing dalam pemotretan.



Untuk edisi kali ini, saya akan membahas mengenai backlight, dimana arah datangnya cahaya dari belakang obyek foto. Backlight menjadi “perburuan” karena tingkat kesulitan dalam pemotretan untuk sumber cahaya seperti ini. Hasil foto yang dihasilkan dari cahaya backlight juga bisa beragam dan luar biasa jika berhasil dipergunakan dengan baik.

Memotret dengan teknik backlight tentunya dapat memisahkan antara obyek dan background sehingga foto menjadi berdimensi. Selain itu, beragam efek lainnya dari teknik ini menghasilkan foto seperti: siluet, translucency, rimlight termasuk flare. Soal hasil, kembali lagi kepada teknik digunakan fotografer.
Biasanya, dengan teknik ini kita dapat menghasilkan gambar siluet yang cenderung under exposure (UE). Namun foto dengan teknik backlight juga bisa menghasilkan gambar yang tidak under exposure bila kita menambahkan cahaya yang sifatnya fill in.



Cahaya fill in ini tentunya tidak sebesar cahaya main light, dengan tujuan agar terjadi gradasi cahaya yang membuat foto berkesan dramatis dan memiliki nilai seni. Dengan teknik backlight, memberikan cahaya pinggir yang mempesona dan membuat bentuk-bentuk obyek tampak lebih jelas terlihat. Bila bermain tekhnik backlight di studio, letakkan sumber cahaya di belakang obyek. Kemudian kita bisa mempergunakan sumber cahaya lain sebagai fill in. Bisa di depan obyek, bisa juga dari samping atau pun bawah sesuai keingin kita.

Untuk menjaga ketajaman obyek foto dan terhindar terjadinya shaking, settinglah kamera dengan speed cepat dan diafragma sedang. Dengan memahami arah datangnya cahaya, diharapkan kita semakin bisa menghasilkan foto yang baik. Selamat mencoba!




Oleh: Darwis Triadi


Anda dapat mendownload file latihan Membuat Foto Menjadi Karya Cat Air terlebih dahulu.
Nantinya anda dapat menerapkan teknik ini untuk foto/gambar lainnya. Ikuti panduan langkah-langkah berikut ini :

Buka file foto yang telah didownload atau anda bisa menggunakan foto yang anda miliki. Caranya pilih menu File > Open atau Klik ganda pada area yang kosong.
Disini kita akan memerlukan dua buah layer dimana layer satunya akan menjadi warna cat air dan layer satunya akan menjadi sketsa dari gambar. Oleh karena itu, duplikasi layer Background dengan cara pilih menu Layer > Duplicate Layer dan beri nama layer baru tersebut dengan nama “sketsa”.
Dalam langkah yang ketiga ini kita akan menjadikan salah satu layer di atas menjadi warna cat air. Dalam Photoshop kita mengenal Watercolor Filter yaitu efek untuk membuat karya cat air. Dalam tutorial ini kita tidak akan menggunakan Watercolor Filter tetapi menggunakan cara yang lain. Kenapa? karena Watercolor Filter akan menghasilkan karya cat air yang kurang alami dimana gambar menjadi terlalu gelap dan sapuan dari kuas menjadi kelihatan tidak alami.Lakukan langkah-langkah berikut ini:Aktifkan layer Background dengan cara klik pada layer Background.Sembunyikan layer “sketsa” dengan cara klik icon mata di sebelah kiri layer.
Jalankan Filter > Artistic > Dry Brush sehingga muncul kotak dialog Dry Brush. Cobalah untuk mengatur Brush Size, Brush Detail dan Texture sehingga menghasilkan karya yang sesuai dengan keinginan anda (di sini saya mencoba menggunakan 9, 9, dan 1). Setelah itu klik Ok.
Untuk menghaluskan dan memberikan kesan sapuan kuas yang alami, jalankan Filter > Blur > Smart Blur maka akan muncul kotak dialog Smart Blur. Coba atur Radius berkisar antara 10 dan Treshold berkisar antara 50. Sebelum memilih Ok, jangan lupa mengatur Quality menjadi High dan Mode menjadi Normal.

Sampai pada tahap ini, kita telah membuat warna cat air yang terlihat alami.
Selanjutnya kita akan bekerja dengan layer “sketsa”. Ikuti langkah-langkah berikut ini:Klik pada layer “sketsa” untuk membuatnya aktif.Jalankan Image > Adjustments > Desaturate untuk membuang warna gambar.Jalankan Filter > Blur > Smart Blur kemudian atur Quality menjadi High dan Mode menjadi Edge Only.
Pada langkah ini, kita akan mengkombinasikan kedua layer. Pada Layer palette, klik menu pop-up dan pilih Multiply. Biarkan Opacity tetap pada 100%.

Pada langkah terakhir ini kita akan melakukan pengaturan warna.Untuk mencerahkan gambar anda dapat menggunakan adjustment layer sehingga suatu saat nanti anda dapat melakukan pengaturan ulang. Jalankan Layer > New Adjustment Layer > Levels untuk menampikan kotak dialog New Layer. Pilih Ok untuk menampilan kotak dialog Levels. Atur Input Levels menjadi 0, 1, dan 150 kemudian pilih Ok.Sekarang kita akan memberi warna yang berbeda pada gambar. Jalankan Layer > New Adjustment Layer > Hue/Saturation dan atur warnanya sesuai dengan keinginan anda.
Selesai.
Selamat Mencoba Sob, semoga sukses...!!!!



Membuat gambar atau foto agar terlihat lebih sedap dipandang mata, salah satunya adalah di buat menjadi soft, dari artinya aja dah kedenger enak, apalagi melihat hasilnya,,,
Nah, tanpa basa-basi, mari kita mulai dengan membuka gambar yang akan kita buat menjadi soft,,,
Ini gambar yg akan saya pakai untuk tutorial ini :

Sudah?lanjutkan dengan mengcopy gambar tersebut (ctrl+J / klik kanan pada layer > Duplicate layer, ok),
Buat blur pada gambar copian dengan Gaussian blur ( Filter > Blur > Gaussian Blur) atur radius menjadi 10 pixels, liat gambar :

Lalu klik OK….
Sekarang, turunkan nilai opacity pada layer yang telah di blur tadi, atur saja sesuai selera :
Disini saya menurunkan nilai opacity’nya menjadi 35 %....
Dan hasilnya menjadi seperti ini :
undefined

Mudah kan???
source :http://dwiprazetyo


Sering kali kita melihat sebuah foto balap entah balap mobil ataupun motor terlihat sangat dramatis dengan alur background yang blur identik dengan kecepatan serta motion yang sangat menarik. Sebenarnya bukan hanya didunia balap saja sebuah objek bergerak dapat jadikan foto panning, semisal orang naik sepeda, karapan sapi, balap sepeda, marathon, hewan yang sedang berlari. Pada dasarnya teknik foto panning dapat diterapkan pada semua objek gerak namun tinggal bagaiman insyting kita . Teknik panning tidak jauh berbeda dengan metode movement. Berikut beberapa trik sederhana yang biasa saya gunakan dalam setiap pengambilan foto balap motor…
1. Yang jelas dalam teknik foto panning ini tidak disarankan menggunakan tripod, kecuali menggunakan monopod yang bisa lebih leluasa sedikit dibanding tripod. Beberapa fotografer yang meliput balap kelas dunia motogp juga mengaplikasi monopod karena mereka menggunakan lensa super panjang dan super besar hal itu berfungsi untuk mengeliminir goyang pada kamera yang dapat menyebabkan objek gambar tidak fokus.
2. Pilih program pada Tv / s biar gampang dan tanpa ribet.
3. Karena yang saya contohkan adalah foto panning balap motor yang mempunyai kecepatan rata-rata 125 km/jam. Dengan kecepatan objek tersebut termasuk hi-speed panning. Speed kamera biasanya ada dikisaran 1/100 – 1/125.
4. Nah, agar tercipta sebuah komposisi yang menarik dan pas serta enak dilihat, maka lokasi dan background yang dipilihpun harus tepat. Misalnya, untuk foto panning dengan sudut sejajar objek sudut pengambilan harus lurus sejajar dengan objek. Atau mengejar wide panning kita bisa lebih mendekatkan ke titik objek yang akan kita bidik. Sebagai contoh lagi untuk foto panning balap motor kita mencari tikungan rolling speed dimana pembalap menikung dengan kecepatan tinggi, (namun hati-hati apabila mengambil objek ditikungan karena sangat membahayakan diri kita).
5. Setelah semua setingan kamera dan posisi tempat memotret sudah kita siapkan tinggal memainkan shutter kamera saja. Untuk lebih memantapkan bahwa objek yang akan kita bidik berada tepat dihadapan kita maka test dulu tanpa ada objek. Tentukan titik dimana kita akan memulai mengikuti objek.
6. Pada saat objek telah berjalan maka kita harus bersiap untuk menekan ½ shutter reales kamera untuk mendapatkan fokus yang tepat. Sekadar tambahan untuk penempatan titik fokus sebaiknya ditempatkan di tengah, bisa saja ditempatkan sesuka hati hal ini menyesuaikan objeknya akan kita tempatkan dimana dan komposisi yang kita inginkan seperti apa? Semua kembali ke selera masing-masing.
7. Langkah terakhir adalah pada saat fokus objek sudah tertangkap maka ikutilah objek tersebut hingga titik dimana yang telah kita tentukan tadi. Semisal tepat dihadapan kita, nah ketika objek mendekati titik yang telah ditentukan silahkan pencet shutternya. Cekrekkk,… cekreekkk,… kalau tetap saja belum berhasil teruslah diulang langkah-langkah ini hingga mendapatkan foto yang betul-betul sesuai dengan keinginan. Semoga bermanfaat sedikit pengetahuan ini.

Berikut adalah beberapa pose foto wedding yang wajib dibuat oleh fotografer wedding dan pengantin

Sebelum Acara

  • Pengantin pria dan wanita sedang tengah di make up dan selesai di make up di ruang ganti
  • Pengantin wanita sedang bercermin setelah di make up
  • Pengantin wanita sedang memandang keluar jendela dari ruang ganti
  • Pengantin pria dan wanita tiba di tempat akad nikah / pemberkatan
  • Keluarga pengantin pria dan wanita tiba di lokasi
  • Pengantin pria memandang pengantin wanita memasuki ruangan akad / pemberkatan
  • Pengantin sedang membaca ijab Kabul / diberkati pendeta
  • Pengantin pria dan wanita sedang menandatangani surat nikah
  • Pengantin menunjukkan buku nikah
  • Pengantin memamerkan cincin kawin
  • Pengantin wanita mencium tangan pengantin pria
  • Pengantin pria mencium pipi atau kening pengantin wanita
  • Sungkeman
  • Pengantin dengan orang tua dari kedua belah pihak
  • Pengantin dengan orang tua dari masing - masing pihak
  • Pengantin dengan keluarga pihak wanita ( orang tua, kakak dan adik )
  • Pengantin dengan keluarga pihak pria ( orang tua, kakak dan adik )
  • Pengantin wanita dengan pagar ayu
  • Pengantin pria dengan pagar bagus
  • Pengantin dengan pagar ayu dan pagar bagus
  • Penerima Tamu
  • Para tamu sedang menandatangani buku tamu
  • Acara Hiburan, seperti penyanyi, pemain music, paduan suara dll
  • Prosesi adat, seperti lempar sirih, injak telor tarian adat dll
  • Pengantin berfoto dengan para tamu
  • Dll

Pose Formal

  • Pengantin wanita berpose sendirian ( penuh )
  • Pengantin wanita berposesendirian ( close up / setengah badan )
  • Pengantin pria berpose sendirian ( penuh )
  • Pengantin pria berpose sendirian ( setengah badan )
  • Pengantin berfoto bersama ( penuh )
  • Pengantin berfoto bersama saling memandang dan berpegangan tangan (penuh )
  • Pengantin pria merangkul pengantin wanita dari belakang ( penuh )
  • Pengantin menghadap ke kamera sambil berpegangan tangan
  • Pengantin wanita duduk dan pengantin pria berdiri di belakangnya
  • Pengantin berfoto dengan orang tua masing – masing pihak
  • Pengantin pria duduk di kursi dan pengantin wanita merangkulkan lengan di sekeliling bahu ( close up )
  • Pengantin duduk bersama di pelaminan
  • Pengantin berpose di pelaminan
  • Dll

Foto Lainnya

  • Kue pengantin
  • Seserahan
  • Mahar dan cincin kawin
  • Kendaraan pengantin
  • Dekorasi dan sajian makananan
  • Pelaminan
  • Pengantin saling menyuapi kue pengantin, untuk acara adat biasanya makanan yang disediakan adalah makanan tradisional contoh nasi tumpeng atau ayam bekakak
  • Pengantin memotong kue pengantin
  • Close up tangan kedua pengantin berpegangan memamerkan cincin
  • Close up pakaian dan aksesories pengantin
  • Foto candid para tamu
  • Dll

Sumber : weddingsgalore.com

Foto hitam putih adalah salah satu jenis foto yang tak lekang oleh waktu. Tanpa adanya elemen warna yang mengganggu, kadang foto hitam putih justru lebih kuat membekas di benak yang melihatnya. Orang sering bilang lebih dramatis dan elegan (itulah kenapa fotografer wedding selalu menyertakan beberapa foto hitam putih dalam album yang diserahkan ke klien). Berikut adalah tips memotret foto hitam putih yang mungkin berguna bagi anda:
  1. Potretlah dalam mode warna – Kamera digital menghasilkan rentang tone yang lebih lebar dalam mode warna karena dalam mode ini sensor mengambil data dari 3 channel – Red, Green dan Blue atau RGB. Untuk itulah, foto hitam yang dihasilkan dari pengolahan foto warna menggunakan photo editor di komputer akan cenderung lebih baik kualitasya 519690623_3997539eb4
  2. Setting ISO serendah mungkin – Noise (bintik-bintik kecil putih yang muncul di foto anda) akan tampak lebih menonjol dalam foto hitam putih dibanding dalam foto warna. Gunakan ISO serendah mungkin supaya pada saat foto di proses nantinya, noise bisa diminimalkan.
  3. Mendung adalah saat terbaik – Adanya mendung akan membuat kontras lebih rendah, dan ini adalah saat terbaik untuk membuat foto hitam – putih. Anda tidak akan terlalu perduli warna langit yang abu – abu, toh dalam foto hitam putih tidak akan terlalu terlihat. 3393996603_4c1ac6e74a
  4. Eksploitasi tekstur, pola dan garis – Dalam foto hitam putih, tekstur – pola dan garis akan lebih terlihat menonjol dan semakin menarik. Untuk itu eksploitasi-lah jika anda menemukan adanya komponen tersebut. 2825096567_af984f9725
  5. Sidelighting adalah cahaya terbaik – Ketika memotret di luar ruangan untuk foto hitam putih anda, tonjolkan bentuk secara maksimal dengan mengandalkan pencahayaan samping (sidelighting), sehingga jatuh bayangan jadi sangat menarik. Sidelighting terjadi saat anda memotret di pagi atau sore hari.

wibiya widget