Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: Januari 2012

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi

Archive for Januari 2012

Beberapa hari yang lalu, ada seorang fotografer semi-pro dengan spesialisasi foto portrait yang belajar privat dengan saya tentang manajemen dan editing foto dengan Adobe Lightroom. Di tengah diskusi, dia melontarkan suatu pertanyaan penting yang jarang ditanyakan.

Bagaimana meningkatkan kualitas foto sehingga hasilnya kesannya mewah dan pada akhirnya dapat meningkatkan fee foto? Bagaimana dengan peran editing? Apakah dengan menguasai foto editing bisa membuat foto berkesan mewah?

Banyak cara untuk menjawab pertanyaan yang menarik ini. Pertama-tama kita kembali dulu ke dasar portraiture. Portrait photography pada dasarnya bertujuan menangkap esensi dari subjek foto termasuk ekspresi, perasaan, kepribadian dan sebagainya. Foto portrait tidak hanya foto glamour (bertujuan untuk menampilkan sisi cantik dari seseorang saja).

Untuk membuat foto portrait yang bagus dan tepat sasaran, kita butuh persiapan, misalnya merumuskan konsep foto, survei lokasi, menetapkan pakaian dan props (alat bantu untuk membantu menjelaskan subjek foto).

Supaya foto terlihat mewah, komposisi foto adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Komposisi foto yang bagus adalah komposisi yang sederhana (simple) terutama latar belakangnya. Sebuah toko yang menjual barang murah, biasanya ramai dan padat sekali susunannya. Sedangkan toko yang mewah dan berkualitas biasanya justru tidak menampilkan banyak barang dagangan di etalasenya.

Toko Gucci terlihat mewah karena pilihan warnanya terbatas (sekitar 2-3 warna), Saturasi warnanya tidak tinggi, tampilannya sederhana, barang-barang yang ditampilkan tidak terlalu rapat.

Toko Gucci terlihat mewah karena pilihan warnanya terbatas (sekitar 2-3 warna), Saturasi warnanya tidak tinggi, tampilannya sederhana, barang-barang yang ditampilkan tidak terlalu rapat.

Bandingkan dengan toko pakaian bekas: Barang-barangnya banyak dan rapat, pilihan warnanya banyak dan saturasinya cukup tinggi. Barang yang dijual banyak variasinya

Bandingkan dengan toko pakaian bekas: Barang-barangnya banyak dan rapat, pilihan warnanya banyak dan saturasinya cukup tinggi. Barang yang dijual banyak variasinya

Untuk komposisi foto juga harus dipikirkan, terutama tentang warna. Warna merupakan alat yang sangat penting untuk melukiskan mood/suasana. Warna sebaiknya jangan terlalu banyak, pilihlah maksimal tiga warna, dan aplikasi warna harus konsisten dari foto ke foto supaya berkesan satu kesaturan tema.

Ngomong-ngomong tentang warna, cari kombinasi warna yang sesuai dengan tema. Jika bingung arti warna, coba cari referensi buku desain tentang teori warna. Dari buku-buku desain kita bisa belajar dengan rinci tentang arti warna dan kombinasi warna.

Lalu apa peran editing? Editing dapat mempermudah kita untuk mengendalikan warna: menonjolkan atau meredupkan warna. Di program seperti Adobe Photoshop / Lightroom atau yang lain, kita bisa mengatur saturasi warna. Kita bisa meningkatkan saturasi warna tertentu dan menurunkan saturasi warna tertentu yang tidak sesuai dengan tema.

Foto dengan judul Break Free karya Gredy Xu ini memilih dua warna saja, yaitu biru sebagai warna utama dan kuning sebagai warna aksen. Pakaian dan props (skateboard, topi), dipilih sesuai dengan tema yaitu anak remaja yang tidak biasa (outcast).

Foto dengan judul Break Free karya Gredy Xu ini memilih dua warna saja, yaitu biru sebagai warna utama dan kuning sebagai warna aksen. Pakaian dan props (skateboard, topi), dipilih sesuai dengan tema yaitu anak remaja yang tidak biasa (outcast).

Di foto tema biola ini, Gredy Xu menonjolkan warna orange sebagai warna utama dan hijau sebagai aksen. Alam dan pemain biola adalah tema yang sering terlihat dalam fotografi, tapi disini eksekusi fotonya sangat baik

Di foto tema pemain biola ini, Gredy Xu menonjolkan warna orange sebagai warna utama dan hijau sebagai aksen. Alam dan pemain biola adalah tema yang sering terlihat dalam fotografi, tapi disini konsep dan eksekusi fotonya sangat baik

Dari foto-foto diatas kita pelajari bahwa foto portrait yang bagus sebenarnya tidak harus modelnya yang cantik atau ganteng, tapi yang penting adalah fotografernya bisa membuat foto yang menceritakan kepribadian dari subjek foto tersebut.

Dengan memperhatikan aspek-aspek diatas, kita bisa meningkatkan hasil foto portrait kita. Intinya sih semakin sederhana, semakin jelas dan bagus foto kita, tapi ironisnya, membuat foto yang sederhana justru perlu persiapan dan kesulitannya lebih tinggi. Meski demikian, saya yakin kita semua bisa dengan rajin belajar dan belatih.

source :http://www.infofotografi.com/blog/2011/12/meningkatkan-kualitas-foto-portrait/

Foto sunset (matahari terbenam) yang bagus cukup tergantung dari keberuntungan. Foto bagus tergantung dari kondisi cuaca. Jika cuaca mendung atau hujan, maka kita tidak akan mendapatkan sunset yang dramatis dengan warna dan tekstur yang menarik. Kadang sunset yang indah bisa muncul begitu saja dihadapan mata, maka itu kita sebaiknya siap setiap ada kesempatan.

Di kota Jakarta yang langitnya penuh kabut polusi, sunset yang kaya warna dan tekstur itu jarang bisa didapatkan, terutama di musim hujan. Tapi di sore hari itu saya melihat kondisi langit cukup cerah jadi saya menunggu di depan jendela.

Tips #1 Hindari memakai mode full auto

Jika kita memakai full auto foto kita tidak akan seperti yang di lihat mata kita, karena keterbatasan sensor kamera untuk menangkap cahaya dari yang sangat terang (langit) dan gelap (bumi). Akibatnya seperti dibawah ini, langit akan cenderung terlalu terang.

tipikal hasil full auto

tipikal hasil full auto - ISO 200, f/9, 1/100 detik

Tips #2 Gunakan mode manual

Dengan mode manual, kita bisa dengan leluasa menyetel setting kamera yang berpengaruh ke eksposur (aperture, shutter speed dan ISO). Saya biasanya memulai dengan mengunakan ISO serendah mungkin, misalnya 100 dan 200. Nilai aperture sekitar f/8-f/16 supaya foto menjadi tajam dan jelas dari ujung ke ujung frame, dan kemudian saya tinggal mengatur shutter speed untuk mengatur seberapa gelap langit yang saya inginkan. Semakin cepat shutter speed, langit akan semakin gelap. Baca: Segitiga Emas fotografi

Dengan mengatur shutter speed kita bisa menggelapkan cahaya lingkungan

Dengan mengatur shutter speed kita bisa menggelapkan cahaya langit, membuat warna-warna dan tekstur awan lebih menonjol - ISO 400, f/11, 1/250 detik

Tips #3 Orientasi vertikal

Jangan lupa untuk mencoba mengkomposisikan pemandangan dengan orientasi vertikal. Dalam komposisi vertikal, berikan ruang yang lebih banyak untuk langit daripada bumi, karena biasanya warna dan tekstur langit lebih menarik daripada bumi yang agak gelap.

DSC_5920

ISO 200, f/8, 1/640 detik

Tips #4 Setelah matahari terbenam benar-benar telah tenggelam

Setelah matahari benar-benar telah tenggelam, kita masih bisa mendapatkan foto yang cukup menarik misalnya tekstur dan warna langit, tapi cahaya akan banyak berkurang sehingga kita terpaksa mengunakan shutter speed yang lebih lambat. Ketika kita mengunakan shutter speed lambat, foto bisa menjadi blur karena getaran tangan kita. Maka itu memakai tripod atau ISO tinggi dibutuhkan.

Setelah matahari terbenam, saya mengalihkan perhatian saya lebih ke bumi. Warna kuning keemasan dan cahaya lampu dari rumah-rumah penduduk menarik perhatian saya.

Setelah matahari terbenam, saya mengalihkan perhatian saya lebih ke bumi. Warna kuning keemasan dan cahaya lampu dari rumah-rumah penduduk menarik perhatian saya. ISO 1100, f/5.6, 1/60 detik

Source :http://www.infofotografi.com/blog/2012/01/tips-foto-sunset/


Trik dengan tripod yang kedua adalah membuat model muncul berulang-ulang di dalam satu foto. Konsep fotografinya sederhana dan proses di Photoshop pun mudah, hanya menggunakan layer mask. Untuk mempermudah Anda memahami konsepnya, kita akan membuat skenario paling simpel, model muncul hanya dua kali dalam foto.


Our second trick is repeat the model over and over in same photo. Photographic concept is simple with a bit layer mask in Photoshop. To make it easier, we’ll do a simplest scenario, model shown twice in photo.


1. Simpan tripod pada posisi yang tetap dan stabil. Posisikan si model. Untuk menghemat anggaran, saya menggunakan model berwajah ganteng yang tidak perlu dibayar dan yaitu saya sendiri

[Save tripod in a firm and steady place. in this photo, I use myself as a model.]

clip_image004

2. Atur posisi model di tempat yang berbeda. Pastikan posisinya tidak bertabrakan dengan posisi pertama. Agar lebih menarik buat agar kedua posisi ini seolah berinteraksi satu sama lain. Di gambar ini interaksi diperlihatkan melalui tatapan mata dan tangan kiri model pertama yang akan berada di belakang model kedua.

[Do not move the tripod, not even an inch. For second photo, I move a bit. Make sure this position wont collide with the first pose.]

clip_image006

3. Pindahkan foto kedua ke atas foto pertama. Tahan alt lalu klik ikon add layer mask untuk menyembunyikan posisi kedua.

[Move second photo above the first photo. Hit alt then click add layer mask icon to hide second pose.]

clip_image008

4. Aktifkan tool brush lalu lukis dengan warna putih untuk membuat model muncul kembali.

[Paint white using brush tool untuk make the second guy appear in photo.]

clip_image010

5. Lakukan terus dengan hati-hati hingga seluruh tubuhnya muncul kembali. Usahakan juga agar bayangan model muncul di dalam gambar. Hasilnya saya terlihat sedang berbincang-bincang dengan saya sendiri.

[Keep doing it carefully. Don't forget to show the shadow.]

clip_image012

6. Ada satu hal yang kurang. Tangan yang berada di belakang model kedua harusnya sedikit gelap, terkena bayangan punggungnya. Sama juga untuk bagian dada kirinya.

[I need to darken hand of the first guy. His left chest should also a bit dark.]

7. Buat layer baru. Kita akan melukis sendiri bayangannya di layer ini.

[Create new layer. We'll draw the shadow here.]

clip_image014

8. Degan tool brush lembut lukis warna hitam di tangan dan sekitar dada kirinya.

[Using soft brush paint shadow on his hand and chest.]

clip_image016

9. Agar bayangan lebih lembut kita bisa memberikan filter gaussian blur dari menu Filter|Blur|Gaussian Blur. Tidak wajib memang, sesuaikan saja dengan kondisi gambar.

[Add gaussian blur from Filter|Blur.]

clip_image018

10. Turunkan opacity layer bayangan.

[Lower the layer opacity.]

clip_image020

11. Dan hasilnya saya memperoleh satu teman baru yang memiliki kesamaan pemikiran dan idealisme.

[And another me is shown]

clip_image022

12. Tentu saja Anda bisa berbuat lebih lagi dengan memunculkan model berkali-kali di dalam foto. Konsepnya sama seperti yang dijelaskan di atas.

[Go wild and you'll get this kind of pictures.]

clip_image024

sumber

http://masteringphotoshop.wordpress.com


Tema gambar out of border atau out of frame seperti di atas selalu populer dalam kontes-kontes Photoshop. Hanya bermodalkan layer mask dan penambahan bayangan, gambar Anda dapat menipu orang yang melihatnya.
Buka objek yang dijadikan batas gambar, dalam kasus ini frame foto.

Seleksi bagian dalam frame.

Buka gambar objek. Tekan ctrl+A lalu ctrl+C untuk menyimpannya ke memori.

Kembali ke gambar frame, tekan ctrl+shift+V. Tekan ctrl+T, atur ukuran gambar dan pastikan bagian objek yang akan dikeluarkan berada di luar frame.

Sekarang aktifkan layer mask dengan cara klik kotak di sebelah thumbanil layer.

Tekan D untuk mengisi warna depan dengan putih. Aktifkan tool brush dengan hardness 90%, secara hati-hati lukis hingga koran muncul kembali.

Teruskan proses ini hingga semua bagian koran keluar. Jika ada gambar lebih yang muncul tekan X lalu lukis lagi untuk menyembunyikannya.

Bentuk layer mask akan kurang lebih seperti di bawah.

Buat layer baru di bawah gambar objek. Menggunakan tool lasso poligon buat seleksi berbentuk bayangan koran di frame lalu isi dengan warna hitam.

Hilangkan seleksi dengan ctrl+D.
Haluskan bayangan dengan filter Gaussian Blur.

Makin jauh bayangan dari objeknya maka ia akan makin lembut. Sekarang pilih bayangan terjauh. Haluskan seleksi dengan memberi perintah feather (ctrl+alt+D).

Sekali lagi beri Gaussian Blur agar bagian itu makin lembut.

Turunkan opacity layer agar bayangan terlihat alami.

Aktifkan tool quick selection.

Aktifkan background lalu klik dan geser area putih di luar frame untuk memilihnya.

Balikkan seleksi dengan menekan ctrl+shift+I.

Tekan ctrl+J untuk memindahkan frame ke layer terpisah. Beri layer styles drop shadow untuk menambahkan kesan 3D.

Dan akhirnya, seperti inilah hasil yang kita peroleh. Ia terlihat sangat nyaman di dunianya sehingga tanpa disadari sebagian korannya keluar ke dunia nyata.



sumber
http://masteringphotoshop.wordpress.com

DSLR apa yang tepat untuk saya?
Kali ini di fokuskan pada DSLR Canon EOS Series ( 1D Mark IV, 5D Mark II, 7D, 60D, Rebel T1i, Rebel T2i), tetapi juga menyinggung kamera Nikon (D3100, D90, D300s, D3s), seperti juga DSLR lain yang bisa merekam video, Panasonic GH1, Pentax K-7 HD, dan Sony A55, A33, dan NEX series. Anda mungkin ingin melihat daftar DSLR yang paling laku untuk melihat yang trend nya. Jika anda bertanya mengapa beberapa DSLR bisa merekam video sementara yang lainnya tidak – atau mengapa tidak ada satupun dari mereka yang melakukannya beberapa tahun lalu. Dari point ini saya percaya bahwa DSLR Canon menawarkan kualitas terbaik dan fleksibilitas untuk para pembuat film, berdasarkan supeioritas mereka berdasarkan codec h.264 (yang mana lebih tinggi kualitasnya dari MJPEG codec punya nikon dan dengan bitrate yang lebih rendah AVCHD codec kepunyaan Panasonic). Bagaimanapun ada beberapa DSLR top yang brsaing dengan keras untuk mendapat perhatian Anda (tidak semua Canon); setiap kamera mmpunyai kelemahan dan kelebihan khusus, yang akan menolong anda memutuskan DSLR mana yang tepat untuk kebutuhan khusus Anda.
Yang paling utama untuk dimengerti selama membaca perbandingan di bawah ini adalah bagaimana ukuran sensor DSLR mempengaruhi gambar yang dihasilkan kamera. Sensor yang lebih besar tidak selalu lebih baik, tapi untuk tujuan kita mudahkan cara berfikir bahwa sensor yang lebih besar menangkap gambar dengan DOF yang lebih dangkal, jangkauan dinamis yang lebih baik, dan sensitivitas cahaya yang lebih baik di cahaya temaram. Berikut adalah bagan ukuran sensor DSLR :


Seperti yang anda lihat di bagan, penerapan APS-C Canon dan Nikon memiliki perbedaan yang tipis, tetapi tidak cukup membuat perbedaan praktis. Untuk kepentingan pembandingan, saya masukkan ke dalam bagan Sony EX-3 professional video camera –anda dapat lihat berapa besar ukuran sensor semua DSLR ini. Mari kita lihat jajaran DSLR Top untuk pembuatan film :

Canon 5D Mark II

Kekuatan: dalam gambaran saya, terimakasih pada sensor full frame 5D yang membuat gambar paling lembut, gambar yang paling cantik untuk semuanya, juga berdasarkan ukuran sensornya, 5D adalah yang paling bersahabat bagi pengguna lensa lama (anda tidak perlu berurusan dengan crop factor). Terimakasih pada firmware update, shoot pada 1080p/24p sama baiknya dengan shoot pada 30p. juga mempunyai manual audio 48KHz. Body yang berkualitas. Shoot gambar diam dengan sangat sempurna.
Kelemahan: Output HDMI turun ke 480p dari waktu Anda merekam; ini sangat buruk ketika menggunakan monitor tabung (tidak terlalu banyak masalah seperti itu jika anda menggunakan LCD view finder). Ketika mulai bersuara bising saat merekam, merupakan pertanda bahwa kamera mulai panas, tetapi tanpa pemberitahuan dari kamera bahwa saat ini sudah terlalu panas. Sensor full frame dapat menjadi masalah jika anda ingin menggunakan lensa Cina, yang mana tidak bisa menutupi hampir semua ukuran sensor VistaVision. Tidak ada 50p atau 60p, yang berarti anda tidak bisa mendapatkan rekaman gerakan lambat yang bagus dari kamera. Sensor full frame berarti bahwa DOF anda sangat rendah yang membuat anda sangat sulit untuk menarik fokus.

Canon T2i (a.k.a 550D)

Kekuatan: pilihan yang sangat tepat – pada dasarnya sama dengan kamera 7D (lihat dibawah) untuk harga hampir setengahnya. Ukuran sensor APS-C (sensor ukuran cinema) memiliki banyak pilihan merekam: pada 1080p, 24p/25p/30p; pada 720p, 50p/60p (sangat baik untuk merekam gambar slow motion). LCD screen yang sangat bagus.
Kelemahan: tidak banyak lapisan untuk melindungi dari cuaca, dan tidak sebaik ketika foto gambar diam. HDMI output turun ke 480p ketika merekam. Sangat mudah kepanasan. Tidak ada audio kontrol manual dan tidak ada manual white balance.


Canon 7D
Kekuatan: menawarkan beberapa keuntungan di atas sepupu murahnya T2i atau 550D, dasarnya HDMI output tetap pada 1080i selama merekam. 7D juga sangat tahan terhadap cuaca – pengguna kamera video tidak akan terbiasa untuk meninggalkan kamera nya di dalam hujan atau salju, tetapi 7D dapat menangani kondisi yang merugikan dengan penuh percaya diri; sesuatu untuk di ingat jika anda shooting di kondisi yang extreme. Memiliki ukuran sensor yang sama dan pilihan perekam video yang flexibel sama dengan T2i.
Kelemahan: lebih mahal dari T2i tanpa menawarkan banyak fitur upgrade – masih terus naik harganya secara agresif, dan harga tidak akan di anggap sebagai kelemahan jika tidak dibandingkan dengan T2i. MUdah panas. Tidak ada kontrol audio manual.

Canon 1D Mark IV

Kelebihan: para insinyur Canon menerapkan suatu unsur magic pada sensornya dan mendapatkan performa extra di cahaya rendah (yang paling terkenal di tunjukkan dengan Nocturne). Ukuran sensor APS-H dibagi berbeda antara full frame dan APS-C, yang dapat menawarkan keuntungan menarik (lensa-lensa zoom mendapatkan jangkauan sedikit lebih jauh dan lensa kit anda secara efektif digandakan). Battery yang lebih tahan lama, body dengan kualitas lebih baik.
Kelemahan: Sensor APS-H membagi perbedaan antara full frame dan APS-C, yang dapat menawarkan kerugian menarik (selamat mencari lensa wide angle yang bagus). Tidak ada manual audio. Lebih dari dua kali lebih mahal dari 5D Mark II, dan sensor yang lebih kecil.


Nikon D3s
Kelebihan: sensor full frame seperti 5DmkII; mereka yang terbaik untuk performa low light, terimakasih kepada A) ukuran sensornya, B) pixel yang lebih kecil di ukuran sensor yang sama (D3s 12MP bukan 21MP, dan C) noise reduction yang lebih baik. Jika Anda mempunyai banyak lensa Nikon, anda tidak perlu berurusan dengan adapter. Mungkin yang terbaik disini untuk mengambil foto diam.
Kelemahan: output 720p! codek rekaman yang buruk. Batasan klip hanya 5 menit (Canon maximal 12 menit). Para insinyur Nikon terlihat sekali tertinggal dari Insinyur Canon ketika berbicara tentang video. Tidak ada kontrol audio manual.

Panasonic GH1

Kekuatan: tidak mahal. Menawarkan 1080p pada 24p dan 720p pada 60p (untuk Amerika Utara; 25p dan 50p untuk Negara PAL). Mengartikulasikan layar LCD dan auto focus yang sangat baik memberikan anda fleksibilitas yang handal daripada DSLR lain disini. GH1 juga tidak melakukan line-skip seperti Canon ketika mengurangi atau menghilangkan masalah aliasing. Saya tidak menyebutkan bahwa GH1 adalah kamera yang layak untuk pembuatan film karena Codec nya, sampai benda ini di upgrade seignifikan, terimakasih pada firmware hasil hack yang brilian yang memungkinkan bitrate codec naik dari 17Mbit ke 50Mbit. Data rate yang tinggi mengefisienkan codec dan menimbulkan masalah yang lebih sedikit; ini secara langsung mengubah GH1 menjadi alat pembuat film yang layak. Pengguna DVX telah membandingkan GH1 dan 5D, dari perbandingan ini sepertinya para pengguna lebih menyukai gambar GH1.
Kelemahan: codec bitrate rendah akan sangat mengesalkan jika anda tidak punya ide untuk menginstal firmware di GH1 anda. Tidak bagus di low light walaupun segalanya sudah anda lakukan untuk firmware anda. Sensor micro 4/3 tidak akan memberikan DOF rendah seperti kamera lain disini. Tidak ada kontrol audio manual.

Kesimpulanya, saya masih menyukai Canon 5D Mark II sebagai DSLR all-around yang terbaik (untuk film dan gambar foto); sekali Canon menambahkan 24p dan manual audio 48KHz melalui firmware update nya, 5D menjadi lebih peralatan yang lebih layak lagi untuk shooting. Di jajaran bawah terbaik T2i atau 550D. seperti GH1 dengan firmware yang di hack, akan menjadi sangat menarik jika bisa menyamai Canon.

Seseorang bisa menuliskan panduan memilih seluruh DSLR, tetapi hal itu merupakan perdebatan yang tidak akan pernah habis dan tidak akan dapat memecahkan masalah siapapun; setiap pengguna DSLR memilih pada ketersediaan, harga, dan kebutuhan spesial mereka. Sementara DSLR dapat mengambil gambar film yang baik, mereka dengan tidak bermaksud mengoptimalkan pembuatan film dalam konsep features atau ergonomis; sehingga kebanyakan add-ons dibutuhkan untuk membuat DSLR berfungsi seperti kamera film yang layak. Sayangnya, kebanyakan pasar add-ons menargetkan aksesori kamera dengan biaya mahal hampir beberapa kali harga kamera nya. Panduan ini, selanjutnya difokuskan untuk menemukan perlengkapan berkualitas dengan harga yang masuk akal.

Di download dan di terjemahkan dari : http://nofilmschool.com/
Di tulis oleh : Koo (The DSLR Cinematography Guide)


Mungkin sudah pada tahu tips - tips di bawah ini, saya sengaja menuliskan apa yang ada dalam pikiran saya kalau sedang memotret landscape, biar saya juga tidak lupa. Tidak terlalu sulit, hanya dibutuhkan sedikit keberanian serta kesabaran. Here we goes!

1. Perhatikan Horizon

Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon.

Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.

heaven light – � wiranurmansyah

2. Pertimbangkan langit

Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.

Jika dalam pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit dan awan dalam formasi yang 'wow', jangan ragu untuk penuhi frame dengan langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti Gradual neutral density dan Polarizer.

3. Cari Focal Point

Tanah lot sunset - � wiranurmansyah

Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point.

Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point , percaya deh.

Jangan lupakan pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.

4. Jangan lupakan foreground.

Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground menjadi POI dari foto landscape kita.


Landscape of dayeuhkolot - � wiranurmansyah

5. Gunakan Tripod

Mungkin sejak zaman digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus hasilnya. Lensa sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik (pasti sering lho), tripod is highly recomended. Walaupun bakalan berat bawa2 tripod, pasti ga bakalan nyesel deh...

6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed akan berkurang dan tripod dibutuhkan.

7. Tangkap gerakan alam

dreamland - � wiranurmansyah

Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang, damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit "drama" pada foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan, dsb.

Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod.

Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa "otherworld" dengan mood yang sangat kuat.

8. Bekerja sama dengan cuaca

Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat untuk memotret.

Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan jenis - jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar matahari, dan kondisi "extrem" lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter, karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.

9. Golden hour

Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna - warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas. So, memotretlah pada waktu ini ya.

dreamland - � wiranurmansyah

10. Garis dan bentuk

Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita.

Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat!

11. Ganti perspective

Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda.


Di unduh dari : "Have a nice light!"

wibiya widget