Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: Agustus 2012

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi

Archive for Agustus 2012

Kuala Tungkal, 1 Syawal 1433 H. Sudah menjadi tradisi sejak dulu dimana kegiatan Pawai di malam takbiran Idul Fitri merupakan Event tahunan di Kota Kuala Tungkal. untuk  festival  tahun ini peserta pawai yang mengikuti  terdiri dari remaja mesjid,kelompok pemuda, sekolah serta beberapa kelompok lainnya. acara ini digelar dan di resmikan oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Usman Ermulan di hadiri juga oleh Para Unsur Muspida dan para Kepala SKPD di Kab.Tanjab Barat. Peserta pawai telah mempersiapkan maket dan berbagai ornamen serta alat musik untuk takbiran seminggu menjelang akhir ramadhan. sepanjang jalan kota kuala tungkal ramai dipadati masyarakat yang ingin menyaksikan pawai tersebut karna event ini hanya ada sekali setahun.....




















Nah, kali ini saya akan mencoba berbagi tentang tata cara atau teknik fotografi makro meskipun sebenarnya saya belum terlalu menguasai tetapi setidaknya tulisan ini bisa mengingatkan kembali kepada saya agar tidak lupa.  Sebenarnya trik ini saya dapatkan dari belajar dilapangan dan bertanya-tanya kepada para teman sealiran, jadi saya juga sedang terus belajar makro hingga saat ini :)
Nilai terpenting dari sebuah foto makro ada beberapa hal yakni :
  1. Ketajaman gambar
  2. Komposisi dan tonal yang apik dan bersih
  3. Momentum (momen/kejadian)
Namun sebenarnya berbicara tentang nilai utama foto makro adalah tentang sebuah foto dari objek yang berukuran kecil namun digambarkan secara tajam.  Jadi mau gambar apa saja baik belalang, capung, nyamuk apabila gambar tersebut tajam dan bersih tentu akan bernilai tinggi.  Hanya saja untuk memperoleh gambar yang tajam ini ternyata cukup susah dan harus dicoba berulang kali, jadi biasanya saya perlu memotret sampai puluhan kali untuk mendapatkan satu gambar yang sempurna dimata saya.
Baik langsung aja saya coba paparkan beberapa tips yang saya pelajari tentang cara mendapatkan gambar yang detail pada foto makro.
1.  Pengaturan Kamera (Settingan Kamera)
Ini sangat berpengaruh, apabila settingan kita tidak pas maka hasilnya juga tidak akan baik.  Beberapa settingan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
Kecepatan (Shutter Speed), perhatikan kondisi cahaya dan angin disekitar lokasi hunting anda apabila angin kencang setidaknya perlu kecepatan antara 1/120″ sampai 200″.  Tetapi bila angin tidak terlalu kencang kecepatan 100″ sudah cukup baik, sesuaikan pula dengan cahaya apabila terang maka gunakan speed tinggi demikian sebaliknya.
Aperture (F), kedalaman (Depth Of Field) dari sensor kamera jg sangat berpengaruh untuk mendapatkan foto makro yang detail.  Kalo menurut saya usahakan F tidak lebih dari 11 karena akan mengakibatkan komposisi yang jelek, maksudnya bukan hanya objeknya yg dapat tetapi juga sama background2 nya sehingga foto terkesan ramai.
ISO, merupakan kepekaan terhadap cahaya apabila cahaya terasa kurang ada baiknya ISO ditinggikan hanya saja jangan terlalu berlebihan karena foto makro adalah komponen foto yang sangat detil sehingga noise sedikit saja akan terlihat jelas.  Menurut pengalaman rata2 pemakaian ISO jangan lebih dari 500.
2.  Alat yang digunakan
Penggunaan alat untuk foto makro sangat berpengaruh sekali, sejauh ini tidak ada yang lebih baik selain menggunakan lensa macro karena lensa tersebut sudah dirancang khusus untuk foto dengan perbandingan jarak yang sangat dekat hingga 1:1.  Untuk itu kualitas hasil foto makro dengan lensa macro tentu jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaan reverse ring, extension tube, atau filter close up misal Raynox DCR-250.  Lensa macro memiliki kemampuan dan area tajam yang jauh lebih luas dibandingkan dengan teknik abal-abal makro lainnya.
Untuk foto ekstrim atau foto makro dengan objek yang lebih kecil atau lebih detail, perlu digunakan kamera dengan kemampuan pembesaran diatas 3x atau anda dapat menggunakan kamera makro yang diberi filter close up.. namun teknik ini memerlukan pencahayaan yang baik agar gambar tertangkap sempurna.
3.  Pencahayaan yang baik
Cahaya yang baik untuk foto makro adalah pagi dan sore hari, untuk pagi hari di mulai pada jam 7 pagi hingga pukul 9 pagi, karena pada saat itu cahaya matahari cukup lembut dan tidak berlebihan.  Untuk sore hari bisa dimulai dari pukul 3 atau 4 sore sampai menjelang maghrib.  Selain itu anda juga bisa mengatasi kekurangan cahaya dengan flash internal maupun external yang diberi tambahan Diffuser.
4.  Angle dan Posisi Saat Memotret
Angle (bukan angel) adalah sudut bidik saat memotret objek.  Memotret makro tidak sama dengan memotret landscape atau model, karena nilai jual dari foto makro ini adalah ketajaman.  Banyak dari para fotografer makro memilih objek serangga sebagai modelnya, itu dikarenakan serangga berukuran relatif kecil dan diperlukan detail yang baik agar terlihat sempurna.
Lantas bagaimanakah angle dan posisi yang baik ? Saya mendapatkan teori ini dari salah seorang teman yang bisa dikatakan punya bakat makro yang luar biasa yaituDanniel Partogi.  Menurut sang maestro, kita harus mengenali objek dan memahami tekstur tubuhnya agar dapat masuk kedalam area fokus (DOF).  Ketepatan pengukuran area fokus akan membuat objek tampak detail sempurna.  Berikut teorinya (dengan objek serangga) :
  1. Posisi tangan harus menunjang bagi kamera untuk tidak terjadi shake, misal dengan mencari objek yang posisi hinggapnya tidak lebih dari tinggi sepinggang sehingga kita dapat membidiknya dalam keadaan duduk dan tangan menopang di paha atau kaki.  Penggunaan monopod bisa juga dilakukan, namun berdasarkan pengalaman ini malah merepotkan karena kadang kita tidak bebas dalam mencari flat angle.
  2. Gunakan teori Flat Angle : yaitu sudut bidik dimana seluruh bagian serangga tampak datar sehingga seluruh tubuhnya mendapatkan area detail seluruhnya dari ujung kepala sampai ujung ekor.  Pada kasus tertentu teori flat ini tidak digunakan, misal kita hanya ingin mengambil facet serangga.
    Teknik foto makro
    Gambar diatas menunjukkan bahwa bila objek tidak datar maka hanya bagian yang terdekat dari kamera yang akan tampak detail (ini tergantung jarak juga, bila jarak sangat dekat 1:1 teori ini berlaku.. kalo jarak agak jauh ya DOF dapat semua)Teori flat foto makro
    Gambar diatas sudah jelas bukan? bila posisi objek datar maka DOF juga akan ikut merata dan detail nya akan maksimal.Untuk mendapatkan posisi flat ini tentu saja anda yang harus memposisikan diri kalo serangganya ya nanti dia malah terbang kabur haha, artinya anda mesti muter2 sampai objek bisa dapat datar di lensa kamera.
  3. Untuk mendapatkan tone background yang cantik, jangan gunakan flash.. gunakanlah sinar alami (available light) dan posisikan diri anda untuk mendapatkan background yang baik.  Kapan waktu yang baik untuk pencahayaan sudah saya jelaskan diatas.
  4. Gunakan lensa makro, lensa makro adalah lensa khusus untuk makro sehingga tentunya hasilnya akan lebih maksimal.  Penggunaan teknik makro abal-abal memiliki kekurangan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan lensa makro sesungguhnya.  Tapi bagi anda yang mungkin perlu jual motor untuk dapat lensa itu, jangan kuatir teknik2 ini masih bisa dipake untuk makro abal-abal kok..
Oke, mungkin ini saja yang bisa saya share… yang jelas foto makro itu sangat mengasyikkan dan penuh tantangan.. go macro!!
Contoh gambar yang diambil dengan teori flat dan semuanya dengan available light tanpa flash : (karya sendiri lho)
Klik pada gambar untuk memperbesar, maklum kalo kecil rada kabur..
teknik foto makrobelalang thodak
makro capung






Sudah Menjadi Event Tahunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam menyambut dan memeriahkan bulan Suci Ramadhan, dimana ramadhan 1433 tahun ini masih di gelar Festival Arakan Sahur (FAS) ajang festival ini hanya ada dikota kuala tungkal dan satu satunya di Propinsi Jambi. dimana FAS ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan merupakan agenda rutin Tahunan Dinas Pariwisata Budaya dan Olahraga. FAS ini dilaksanakan setiap akhir pekan selama bulan suci ramadhan acara ini selalu di tunggu masyarakat kota kuala tungkal dimana acara ini menampilkan maket dari masjid maupun dari sekolah dan juga perkumpulan yang ada di kota kuala tungkal. acara ini dilaksanakan pada malam hari pada pukul 24.00 wib dimana rutenya setiap malam minggu ini akan selalu berubah karna akan melewati jalan jalan yang ada di dalam kota kuala tungkal. arakan sahur ini memang rada unik dimana tabuhan dan bunyian yg di pakai menggunakan drum dan beduk serta menggunakan besi untuk tabuhan dan di sertai dengan yel yel hur sahur sahur kan makan makan dan num minum minum nah itulah sekelumit khas daerah kabupaten tanjung jabung barat propinsi jambi......semoga berkesan dan jika mungkin silahkan mampir ke kota kuala tungkal......salam info

wibiya widget