Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: Januari 2013

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi

Archive for Januari 2013



Beberapa saat yang lalu, saya berkunjung ke kota Binjai, 22 km dari kota Medan, Sumatera Utara. Tujuan utamanya adalah untuk menikmati hidangan Ifumie Binjai yang sudah sangat tersohor itu. Pengakuannya, rumah makan tersebut sudah ada sejak tahun 1920.
Setelah menikmati hidangan makan malam, saya melihat-lihat di balkon rumah makan, kebetulan ruangannya di lantai atas. Dari lantai atas saya bisa melihat pemandangan jalan Irian, yang cukup ramai di malam hari karena banyaknya yang berjualan makanan.
Di tulisan ini, saya ingin berbagi tentang komposisi, timing dan membuat foto yang bercerita tentang suatu tempat. Ide saya adalah mendapatkan elemen-elemen yang membentuk kota Binjai. Setelah melihat-lihat, saya mendapati cukup banyak kendaraan yang melaju di persimpangan jalan. Lalu saya mengambil beberapa foto. Foto dibawah ini yang menurut saya paling mewakili suasana malam

f/1.9, 1/15 detik, ISO 160 Setting: (Shutter Priority (Tv), Auto ISO. Ricoh GRD IV
Di dalam foto ini terdapat beberapa elemen kota yakni:
  1. Bentuk arsitektur rumah
  2. Tenda-tenda penjual makanan
  3. Kendaraan bermotor: Mobil, motor, becak
  4. Orang-orang tepi jalan yang sedang berinteraksi dan menikmati hidangan
  5. Durian! (kanan bawah)
Secara komposisi saya mencoba mengambil sudut supaya jalan berbentuk diagonal, sehingga terlihat lebih dinamis, dipertegas dengan alur kendaraan bermotor.
Secara teknis, saya sengaja mengunakan shutter speed yang agak lambat, yaitu 1/15 detik. Shutter lambat ini membuat kendaraan bermotor yang sedang bergerak sedikit blur, memberikan kesan gerak. Dari shutter speed tersebut, saya mendapatkan nilai f/1.9 untuk aperture/bukaan lensa, bukaan terbesar lensa kamera compact saya. Dengan shutter dan bukaan yang besar, ISO yang saya dapat adalah ISO 160, cukup lumayan mencegah munculnya noise yang terlalu banyak di kamera pocket yang bersensor relatif kecil ini. (Saya mengunakan mode S/Tv (Shutter priority)).
Foto kedua ini sama dengan yang diatas, hanya saya mengubahnya menjadi hitam putih (B&W) dengan Adobe Lightroom [Jadwal kursus disini]. Foto hitam putih memberikan kesan yang berbeda dengan foto berwarna. Memang tidak semeriah foto warna, tapi foto hitam putih mempertegas komposisi (bentuk, cahaya, tekstur lebih menonjol). Dan kesannya juga lebih rapi karena warna yang terlalu beragam dapat membingungkan mata.
Dengan memasukkan elemen-elemen kota, foto akan lebih menggambarkan suasana kota secara menyeluruh ke dalam foto. Kesabaran menunggu momen yang tepat penting, dan juga posisi memotret. Posisi dari lantai atas memungkinkan saya memasukkan semua elemen dalam satu foto. Meski tidak sempurna secara teknis (agak blur, muncul sedikit noise, pencahayaan kurang dramatis) tapi yang penting foto ini menceritakan sesuatu.


 

Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah komposisi, karena komposisi merupakan penempatan objek yang ada untuk mengisi sebuah bingkai, baik lukisan maupun foto. Ada yang dinamis, ada pula yang statis. Banyak yang beranggapan bahwa komposisi statis perlu dihindari demi menghadirkan kesan dinamis, namun apakah hal tersebut sepenuhnya benar? Untuk menjawab hal tersebut, kali ini saya akan membahas bagaimana komposisi statis bisa berubah menjadi manis.

Apa itu Statis dan Mengapa harus Statis?

Arti kata statis adalah tetap, stagnan, tidak bergerak. Entah kesepakatan bersama atau memang sebuah terapan, dikatakan komposisi statis itu apabila objek utama ada tepat di tengah-tengah frame. Terlepas objeknya bergerak atau tidak. Guru visual komunikasi saya juga menyatakan hal yang serupa, statis itu objeknya tepat berada di tengah frame. Oleh karena itu foto dengan komposisi ini tidak “dinamis”, dalam artian tidak sedinamis foto dengan objek di pinggir (selain di tengah).
Dalam aturan komposisi 1/3, penempatan objek di tengah-tengah begitu di hindari. Alasan utama menghindari posisi tengah adalah agar foto terlihat tidak kaku. Disini banyak yang fotografer yang memperlakukan “ke-kaku-an” tersebut sebagai hal yang harus dihindari. Bagi fotografer seperti Henri Cartier-Bresson, justru posisi tengah merupakan komposisi yang sangat ideal untuk menekankan sebuah arti, yaitu kuat dan dominan. Jika menilik lebih jauh ke belakang sebelum lahirnya fotografi, komposisi statis selalu di gunakan para pelukis realis, seperti pada lukisan portrait.
Jika anda melihat/membaca sebuah foto, bagian manakah yang pertama anda lihat terlepas dari apapun objeknya? Saya lebih banyak melihat objek yang ada ditengah, kadang juga melihat dari bagian kiri sebuah foto. Wajarlah karena dalam keseharian kita membaca text dari kiri ke kanan.
Secara visual, objek yang berada di tengah itu menandakan bahwa objeknya terkesan kaku, kuat, simetris, seimbang serta dominan. Dominan disini bukan dikarenakan objek tersebut besar, namun bisa dikarenakan objeknya memiliki warna yang beda, bentuknya unik dan sebagainya.
Pada saat pertama belajar fotografi, kebanyakan memang objek saya taruh di tengah. Terkadang terlihat membosankan, terkadang asyik juga. Komposisi favorit memang tergantung selera, karena selera penikmat foto maupun kritikus foto juga sangat beragam. Namun tidak ada salahnya motret dengan komposisi statis. Ada tips dan trik ketika kita suka dengan komposisi statis ini. Mari kita simak:

Warna

Secara visual, warna selalu memberikan sesuatu yang berbeda dalam setiap foto. Warnapun kerap memberi makna yang berbeda pula. Begitu halnya dalam komposisi. Menempatkan sebuah objek di tengah dengan warna yang mencolok akan memberikan kesan manis. Meskipun porsi warnanya kecil, namun warna tersebut bisa menjadi dominan, asal tidak terganggu dengan objek lain yang memiliki warna serupa. Foto diatas menunjukkan warna pink dari jaket yang dikenakan anak kecil tersebut sangat mencolok, dan objek atau elemen lain tidak memiliki warna yang sama/serupa.
Contoh diatas memaksimalkan warna primer sebagai kekuatan utama untuk menarik perhatian penikmat foto. Bayangkan jika nenek tersebut menggunakan baju hitam atau abu-abu, pasti fotonya akan menjadi datar.

Efek Gerak

Gunakan speed lambat untuk mendapatkan efek gerak, namun sang subjek yang di tengah diusahakan pas tidak bergerak. Efek gerak dari orang-orang sekitarnya membuat foto terasa lebih hidup meskipun saya mengkomposisikannya secara statis. Saya sarankan jika menggunakan speed lambat, lebih baik kalau pakai continuous shutter. Tidak perlu berdetik-detik, cukup 1/15 atau 1/4 sudah bisa menimbulkan efek gerak.

Objek Unik

Carilah objek yang unik ketika melakukan komposisi statis dan juga pencahayaan yang unik pula, seperti contoh foto diatas. Foto yang saya ambil di saat matahari terbit. Niatnya mau bikin foto siluet, namun karena tekstur bunganya menarik, jadi posisi matahari saya posisikan tepat di belakang bunga, sehingga bunga terlihat seperti bersinar.

Text / tulisan

Sebuah text akan menjadi sangat jelas menjadi pusat perhatian ketika text tersebut di komposisikan di tengah. Membaca foto seperti membaca buku, sebuah symbol tekstual yang ada dalam sebuah foto pasti akan terbaca pertama kali saat melihat foto. Angka 47 yang ada pada foto diatas merupakan contoh kecil.

Kesimpulan

Carilah sesuatu yang beda untuk menghasilkan foto yang baik walau komposisinya statis. Jangan takut memotret sesuatu yang dianggap orang membosankan, dan putar balik anggapan tersebut dengan karya foto Anda.
Tetap statis tetap manis
2w_^
Source :Radityo Widiatmojo – website 
Penulis, mahasiswa jurusan Photo Imaging,
Sydney Australia


Pernah mencoba memotret dengan teknik light painting? kalau belum anda harus mencobanya. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.

Hyperjump
Teknik foto light painting atau light graffiti tidak membutuhkan banyak biaya, hal utama yang membedakan foto light painting bagus dan yang biasa-biasa saja adalah kreatifitas dan kemauan kita untuk mencoba. Dengan teknik ini, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas layaknya lukisan.
Tujuan utama teknik foto “melukis dengan cahaya” adalah kita menerangi beberapa area atau titik pada obyek sehingga hanya hanya daerah yang diterangi tersebut yang terekam di foto. Penggunaan kreatif lain adalah untuk membentuk pola cahaya yang unik. Semua tergantung visi anda.

Apa Saja Yang Dibutuhkan?

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mencoba teknik ligh painting:
  1. Sebuah kamera dengan kontrol manual, terutama yang dilengkpai dengan mode bulb. Ini diperlukan karena waktu exposure bisa diatas 30 detik. Sebagai contoh, foto mobil diatas dihasilkan dengan 113 detik
  2. Sebuah tripod
  3. Sumber cahaya: lampu senter, flash eksternal, lampu belajar, obor elektrik, lilin dll sesuai selera. Makin beragam sumber cahaya serta pilihan warnanya makin banyak opsi kreatif kita.
  4. Shutter release, atau jika tidak teman yang rela memencet tombol shutter
Fire

Foto Light Painting: Uji Coba Pertama

Foto light painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:

  1. Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah)
  2. Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya
  3. Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
  4. Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode bulb secara tuntas
  5. Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus
  6. Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan
  7. Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi
  8. Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya
  9. Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus
  10. Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
  11. Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda
The Hollow Line - Light Graffiti
F/4, 240 detik, bulb. perhatikan bahwa kedua model diatas harus berpindah dari satu titik ke titik lain

Eksperimen Adalah Kunci

Agak susah untuk mengetahui waktu exposure yang pas di mode bulb hanya dengan sekali percobaan, maka jika foto pertama terlihat jelek ulangi lagi dan sesuaikan waktu. Anda bisa menggunakan timer untuk menentukan waktu bulb yang paling pas. Jangan lupa juga cobalah sumber cahaya yang bervariasi. Cobalah beberapa warna sumber cahaya: merah, biru, kuning dll. Cobalah variasikan obyek foto. Kreatifitas itu menyenangkan bukan? Lihat juga galeri 20 foto light painting spektakuler.
Nah selamat mencoba!



Berikut adalah daftar tips, saran, aturan dan hal yang perlu diketahui tentang fotografi dari Eric Kim, seorang street fotografer yang juga memegang kelas fotografi lokakarya. Saya pikir inti dari tips – tips ini adalah untuk terus selalu mengambil gambar.

Berikut daftar lengkapnya:

  1. Hanya karena seseorang memiliki kamera mahal tidak berarti bahwa mereka seorang fotografer yang baik.
  2. Shoot selalu dalam format RAW. Selalu.
  3. Lensa prime (lensa fix) membantu Anda belajar untuk menjadi seorang fotografer yang lebih baik.
  4. Photo editing adalah sebuah seni tersendiri
  5. Aturan sepertiga bekerja 99%
  6. Makro fotografi bukan untuk semua orang.
  7. Filter UV berfungsi sama seperti lens cups
  8. Pergi keluar dan ambilah gambar ketimbang menghabiskan berjam-jam di forum fotografi.
  9. Tangkap keindahan alami dan anda mendapatkan foto keindahan alami yang juara.
  10. Film tidak lebih baik daripada digital.
  11. Digital tidak lebih baik dari film.
  12. Tidak ada "keajaiban" kamera atau lensa.
  13. Lensa yang bagus belum tentu memberikan foto yang lebih baik.
  14. Menghabiskan lebih sedikit waktu melihat karya orang lain dan lebih banyak waktu untuk mengambil gambar sendiri.
  15. Jangan bawa DSLR kamu ke pesta
  16. Gadis menyukai fotographer
  17. Membuat foto Anda b/w (black/white) tidak secara otomatis membuat mereka “berseni”.
  18. Orang-orang akan selalu mendiskreditkan pekerjaan Anda jika Anda memberitahu mereka bahwa Anda meng-"photoshop" gambar Anda. Sebaliknya, memberitahu mereka bahwa Anda mengolahnya dalam "ruang gelap digital".
  19. Anda tidak perlu mengambil foto dari segala sesuatu.
  20. Memiliki minimal 2 backup dari semua gambar Anda. Seperti yang mereka katakan dalam perang, dua adalah satu, satu adalah tidak ada.
  21. Lepaskan neck strap dan gunakan handstrap.
  22. Mendekatlah ke objek ketika memotret, hasilnya pasti lebih baik
  23. Menjadi bagian dari sebuah adegan saat mengambil foto, bukan tukang intip.
  24. Mengambil foto berjongkok sering membuat foto Anda terlihat lebih menarik.
  25. Kurangi kekhawatiran tentang aspek teknis dan lebih fokus pada aspek komposisi fotografi.
  26. Tutup setiap logo pada kamera Anda dengan Lakban hitam – dengan begini anda akan lebih low profile dan tidak mengundang banyak perhatian
  27. Selalu underexpose di 2/3 stop saat pengambilan gambar di siang bolong.
  28. Semakin banyak foto yang Anda ambil, akan semakin baik foto Anda.
  29. Jangan takut untuk mengambil beberapa foto dari adegan yang sama pada eksposur, sudut, atau bukaan yang berbeda.
  30. Selalu tampilkan foto terbaik Anda.
  31. Bidik dan potret dalam posisi kamera yang diam dan mantap.
  32. Bergabunglah dengan forum fotografi online.
  33. Kritik karya orang lain.
  34. Berpikirlah sebelum Anda menembak.
  35. Sebuah foto yang baik seharusnya tidak memerlukan penjelasan (meskipun informasi latar belakang seringkali ditambahkan pada gambar).
  36. Alkohol dan fotografi tidak beriringan.
  37. Mengambil inspirasi dari fotografer lain tetapi tidak pernah menyembah mereka.
  38. Biji padi-padian itu indah
  39. Tinggalkan ransel foto gunakan tas messenger. Itu membuat Anda mengambil lensa dan kamera jauh lebih mudah.
  40. Kesederhanaan adalah kunci.
  41. Definisi fotografi adalah: "melukis dengan cahaya." Gunakan cahaya dalam mendukung Anda.
  42. Temukan gaya fotografi anda dan tetapkan.
  43. Memiliki monitor kedua adalah hal terbaik untuk pengolahan foto.
  44. Silver Efex Pro adalah konverter b/w terbaik.
  45. Bawalah kamera Anda dengan Anda kemanapun.
  46. Jangan biarkan fotografi menjadi jalan kenikmatan hidup
  47. Jangan manjakan kamera Anda. Gunakan dan optimalkan penggunaannya
  48. Ambilah foto lurus.
  49. Ambilah gambar dengan percaya diri.
  50. Fotografi dan penjajaran adalah teman terbaik.
  51. Cetak foto besar Anda. Itu akan membuat Anda bahagia.
  52. Berikan foto Anda ke teman-teman.
  53. Berikan mereka ke orang asing.
  54. Jangan lupa untuk membingkainya.
  55. Cetakan Costco murah dan tampak hebat.
  56. Pergi keluar dan mengambil foto dengan teman.
  57. Bergabung dengan klub foto atau mulai membuat klub anda sendiri
  58. Foto membuat pemberian menjadi luar biasa.
  59. Memotret orang asing adalah tantangan yang mendebarkan.
  60. Candid Berpose.
  61. Cahaya alami adalah cahaya terbaik.
  62. 35mm (di full frame) adalah yang terbaik "walk-around" focal length.
  63. Jangan takut untuk bump up ISO Anda bila diperlukan.
  64. Anda tidak perlu selalu membawa tripod dengan Anda di mana-mana Anda pergi
  65. lebih baik untuk underexpose daripada overexpose.
  66. Foto Shooting tunawisma dalam upaya untuk menjadi "berseni" adalah eksploitasi.
  67. Anda akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi paling tidak mungkin.
  68. Foto selalu lebih menarik dengan disertakan unsur manusia.
  69. Anda tidak bisa mem"photoshop" gambar buruk menjadi yang baik.
  70. Saat ini semua orang adalah seorang fotografer.
  71. Anda tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto yang baik, kesempatan foto terbaik di halaman belakang Anda.
  72. Orang dengan DSLR yang memotret dengan cengkeraman mereka menunjuk ke bawah terlihat seperti orang bodoh.
  73. Kamera sebagai alat, bukan mainan.
  74. Dalam hal komposisi, fotografi dan lukisan tidak jauh berbeda.
  75. Fotografi bukan hobi-itu adalah gaya hidup.
  76. Membuat foto, bukan alasan.
  77. Jadilah asli dalam fotografi Anda. Jangan mencoba untuk menyalin gaya orang lain.
  78. Foto-foto terbaik menceritakan kisah yang memohon penampil untuk lebih.
  79. Kamera yang tidak berwarna hitam mengundang terlalu banyak perhatian
  80. Semakin banyak Anda membawa gear dengan Anda semakin sedikit Anda akan menikmati fotografi.
  81. Memotret portraits yang bagus lebih susah dari yang terlihat.
  82. Tertawa selalu menarik keluar karakter asli dalam sebuah foto.
  83. Jangan tampak mencurigakan saat mengambil foto-berbaur dengan lingkungan.
  84. Fotografi lanskap dapat menjadi membosankan setelah beberapa saat.
  85. Bersenang-senanglah saat mengambil foto.
  86. Jangan pernah menghapus foto Anda.
  87. Sopanlah saat mengambil foto orang atau tempat.
  88. Ketika mengambil foto candid orang di jalan, lebih mudah untuk menggunakan wide-angle daripada lensa tele.
  89. Perjalanan dan fotografi adalah pasangan yang sempurna.
  90. Pelajari bagaimana membaca histogram.
  91. Sebuah foto yang noise lebih baik daripada yang kabur.
  92. Jangan takut untuk mengambil foto di tengah hujan.
  93. Belajarlah untuk menikmati suasananya, daripada berusaha untuk mendapatkan potret yang sempurna tanpa henti.
  94. Jangan pernah mengambil foto pada waktu perut kosong.
  95. Anda akan menemukan banyak tentang diri melalui fotografi Anda.
  96. Jangan menimbun wawasan fotografi Anda -berbagi dengan dunia.
  97. Jangan pernah berhenti mengambil foto.
  98. Fotografi adalah lebih dari sekedar mengambil foto, itu adalah filsafat hidup.
  99. Tangkap momen yang menentukan.
  100. Tulislah daftar Anda sendiri.

Sumber : http://gizmodo.com/5904107/100-tips-from-a-professional-photographer


Cahaya adalah salah satu pertimbangan terpenting untuk fotografer. Pada dasarnya, setiap fotografer menangkap efek cahaya dari setiap obyek, misalnya di ambil dari cahaya alami atau kehangatan dari cahaya lampu pijar. Fotografer yang memahami bagaimana mata dan lensa merasakan spektrum warna dan membuat cahaya tersebut berguna dalam fotografi.


Warna Spectrum
Diantara kedua cahaya matahari dan lampu pijar buatan akan terlihat putih dengan mata telanjang. Tetapi, jika anda sorotkan melalui sebuah prisma, cahaya ini akan berpencar dan terbagi dalam wara pelangi. Efek ini menunjukkan bagaimana warna putih ada di setiap warna spektrum.
Ketika cahaya mengenai obyek, obyek tersebut menyerap beberapa warna spektrum dan memantulkan kembali sebagian besar warna lain. Banyaknya warna yang tidak di serap oleh obyek tetapi dipantulkan kembali ke mata kita adalah warna yang terlihat oleh mata manusia. Misalnya, tembok putih kebanyakan memantulkan spektrum warna hitam. Sehingga mata kita (sama hal nya lensa kamera) melihat sebagai warna putih. Sementara mawar merah memantulkan banyak spektrum warna merah dan menyerap sisa warna lain dalam spektrum, dan obyek hitam menyerap hampir keseluruhan spektrum warna.
Warna Natural dalam Fotografi Berwarna
Warna natural dalam fotografi tidak se konsisten yang anda fikirkan. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari, nuansa berbeda dalam spektrum warna mendominasi cahaya natural. Misalnya, di tengah hari, warna biru dalam spektrum warna di dominasi warna biru, menghasilkan caya “sejuk”. Foto yang di ambil pada tengah hari menghasilkan gambar yang paling jernnih, paling tajam dalam cahaya yang cerah.
Dalam kontras, warna cahaya pada waktu matahari terbit dan tenggelam lebih di dominasi oleh warna merah dalam spektrum warna. Biasa disebut sebagai cahaya hangat dalam dunia fotografi, cahaya matahari terbit dan tenggelam menghasilkan gambar yang lebih hangat dengan kontras yang lebih lembut.
Cahaya Buatan dalam Fotografi
Ketika fotografer menggunakan sumber pencahayaan buatan, efek cahayanya tergantung pada jenis bohlam yang digunakan. Cahaya lampu pijar yang tersebar hangat menghasilkan efek yang berbeda secara dramatis dari yang dihasilkan oleh lampu jalan yang bercahaya tajam, sebarannya sempit, dan terfokus.
Foto yang diambil dengan lampu pijar biasanya menghasilkan gambar kekuningan. Fotografer dapat mengubah pewarnaan ini dalam dua cara. Yang pertama adalah menggunakan filter biru untuk mengalahkan warna kuningnya. Jika anda memilih menggunakan kamera film daripada kamera digital, anda dapat menggunakan film tungsten yang dirancang untuk lampu studio professional. Walaupun tidak sengaja dirancang bersama lampu pijar, film tungsten dapat mengurangi tone kuning, banyak digunakan dalam fotografi dalam ruangan.
Lampu neon menyebarkan cahaya yang seringkali terlihat sebagai cahaya ke hijauan. Menggunakan filter neon atau siang hari membantu menghilangkan warna yang tidak menarik.
Lampu jalan, sama seperti lampu neon, akan menimbilkan efek warna ke hijauan. Walaupun begitu, fotografer dapat menggunakan efek ini sebagai suatu efek yang menguntungkan: dalam kegelapan, efek kehijauan ini dapat menghasilkan efek yang misterius dan berhantu.
Cahaya yang Menyebar dan Cahaya Langsung dalam Fotografi
Arah cahaya dalam fotografi itu penting: angle cahaya yang berbeda menghasilkan bayangan yang berbeda, mengubah penampakan subjek anda.
Cahaya dalam fotografi dapat di sebarkan atau langsung. Cahaya langsung, seperti cahaya dari sinar matahari siang hari, mengenai subjek dari satu arah. Jika anda mencari kontras tinggi antara cahaya dan bayangan, cahaya langsung adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, cahaya menyebar mengenai objek dari arah yang berlainan. Lampu neon adalah salah satu contoh cahaya yang menyebar dalam fotografi. Kekurangan kontras dari penyebaran cahaya menghasilkan warna yang lembut.
Kamera Digital dan Pencahayaan dalam Fotografi
Kamera digital hadir dengan setting pencahayaan yang khusus. Berikut beberapa setting yang umumnya ada di digital kamera :
- Auto : ketika anda ingin kamera anda beradaptasi terhadap perubahan cahaya
- Cloudy : untuk penggunaan outdoor dalam cuaca mendung
- Dayllight atau Sunny : untuk penggunaan outdoor dan menghadirkan cahaya matahari
- Flash : untuk memotret gambar dengan flash
- Fluorescent : untuk suasana yang di dominasi lampu Neon atau Fluorescent
- Incadescent atau Tungsten : untuk lampu bohlam atau lampu pijar
- Manual : ketika anda ingin mengatur pencahayaan setiap shot nya. Ini memerlukan kecermatan fotografer denngan memotret kan kamera ke kertas putih untuk mengubah setting cahaya secara manual.
Fotografi berwarna atau Hitam Putih?
Sementara pencahayaan sangat penting untuk fotografi berwarna, lebih penting lagi untuk fotografi hitam putih atau sepia. Sementara tampaknya hal ini berlawanan dengan intuisi, kurangnya warna berarti fitur kunci dari fotografi hitam putih adalah kontras antara cahaya dan bayangan.
Aturan dasar pencahayaan dalam fotografi yang berlaku untuk foto hitam putih sama seperti foto berwarna. Misalnya, cahaya langsung menciptakan kontras yang lebih tinggi daripada cahaya menyebar. Karena kontras antara cahaya dan bayangan lebih terlihat jelas dalam fotografi berwarna, sang fotografer harus memilih cahaya langsung ketika mengatur settingannya.
Cahaya adalah salah satu pertimbangan terpenting untuk fotografer. Pada dasarnya, setiap fotografer menangkap efek cahaya dari setiap obyek, misalnya di ambil dari cahaya alami atau kehangatan dari cahaya lampu pijar. Fotografer yang memahami bagaimana mata dan lensa merasakan spektrum warna dan membuat cahaya tersebut berguna dalam fotografi.


Kamera digital dan film dewasa ini menawarkan fitur manual focus. Pengalaman para fotografer dan videografer pada masa sebelum film digital menganggap auto focus adalah sebuah keajaiban, dan mereka menyambutnya dengan sangat antusias ketika auto focus diperkenalkan sebagai fitur baru di kamera.

Ada beberapa alas an untuk menggunakan auto focus, diantaranya : cepat, akurat, dan memungkinkan fotografer untuk berkonsentrasi hanya pada komposisi, pencahayaan, framing, dan factor teknis dan artistic untuk gambar anda.
Tetapi, masih ada beberapa situasi ketika manual focus dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada auto focus.
http://www.diyphotography.net/files/images/470127065_bd9144a89b_m.jpg
1. Macro
http://www.diyphotography.net/files/images/775487046_e146bc7eed_m.jpg
Ketika memotret gambar macro, lensa biasanya berjarak sangat dekat dengan subjek, biasanya lebih dekat dari 1 inch. Depth of Field (DOF) dapat lebih dangkal dari dua atau tiga millimeters. Mekanisme Auto-Focus tidak selalu dapat mendeteksi apa yang paling penting untuk anda dalam foto macro – biasanya anda tidak hanya ambil focus di tengah, karena itu lebih baik anda tentukan sendiri yang terbaik bagi anda.
2. Action
http://www.diyphotography.net/files/images/196365864_618ca43f06_m.jpg
Semakin mahal body kamera anda semakin cepat sensor AF nya. Jika anda mempunyai lensa cepat, autofocus anda akan lebih cepat lagi. Tetapi walaupun motor focus yang cepat sekalipun tidak selalu dapat mengalahkan objek yang bergerak cepat.
Jika anda memotret anak anda yang sedang bermain perosotan air, atau mobil formula satu yang melaju kencang, jika anda tahu kapan subjek ini akan berada pada tititik atau momen terbaik, aturlah titik focus anda disana dan tetaplah dalam kondisi manual focus. Ketika subjek memasuki frame dengan posisi yang tepat, langsung saja bidik dan tekanlah shutternya.
3. Old lenses
http://www.diyphotography.net/files/images/2055553117_40de137f23_m.jpg
Terkadang auto focus tidak bisa menjadi pilihan. Jika anda ingin mendapatkan keuntungan dari lensa tua terbaik, anda akan menyadari bahwa lensa-lensa tua tersebut tidak mempunyai auto focus sama sekali atau tidak kompatibel dengan system auto focus DSLR anda.
Contohnya, jika anda ingin menggunakan lensa Nikkor 28mm f/2.8 yang tajam anda tidak punya pilihan – anda harus menggunakan mode manual
4. Low light
http://www.diyphotography.net/files/images/2212101890_0a8665f0f6_m.jpg
Sangat sulit untuk sensor auto focus untuk tetap focus di kondisi low light atau kurang cahaya. Bahkan lensa yang motor fokusnya cepat dengan aperture yang lebar pun mengalami kesulitan di dalam ruang gelap seperti dalam lorong atau gua.
Jika anda memotret sesuatu yang bergerak, anda dapat menggunakan bantuan cahaya otomatis, ini semacam cahaya yang dipancarkan di depan lensa dan membantu sensor auto focus anda. Jika anda memotret orang, bisa lebih susah lagi – menggunakan berkas cahaya tersebut bisa menjadi hal yang menyebalkan untuk sebagian orang.
5. Blurring a shot
http://www.diyphotography.net/files/images/185188456_de37c779bb_m.jpg
Terkadang anda ingin sesuatu yang artistic dan membuat efek blur untuk alasan artistic. Anda mungkin menginginkan seluruh gambar anda blur, hampir diluar frame. Melakukan ini sangat mudah jika menggunakan manual focus.
6. Going Hyper Focal
http://www.diyphotography.net/files/images/499526359_d30158b313_m.jpg
Pernahkah anda membayangkan bagaimana memotret alam yang memukau yang dipenuhi dengan keindahan batu di depan dan air terjun di belakangnya yang tampak sangat tajam. Hyper Focal Distance adalah istilah fotografi yang digunakan untuk menunjukkan titik focus dimana anda menginginkannya, anda dapat meningkatkan Depth of Field dari depan ke belakang.
7. Panning
http://www.diyphotography.net/files/images/1776470208_918607a11a_m.jpg
Ketika memotret gambar bergerak, anda harus mengikuti subjek yan bergerak. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengatur focus mode anda ke AF-C (Auto Focus Continuous), atau dengan tekan tombol shutter setengah dengan cepat.
Saya akan menyarankan cara ke tiga. Jika anda tahu arah subjek bergerak, anda dapat mengatur focus ke titik yang belum di ketahui apakah subjek akan melewatinya atau tidak, titik ini biasa disebut titik kritikal atau titik dimana subjek berada dalam momen terbaiknya.
8. Lens Babies
http://www.diyphotography.net/files/images/41R82SGPJQL._SL160_AA160_.jpg
Lensbabies sangatlah menyenangkan. Mereka dapat memberikan anda efek focus yang bagus. lensBabies melakukannya dengan menggunakan fleksibel mounting yang meniru pergeseran dan kemiringan lensa. Seperti lensa lama, LensBabies hanya dapat menggunakan manual focus. Di sisi lain, inilah yang memang anda harapkan dari sebuah Lens Baby – anda dapat melakukan hal-hal yang artistic, termasuk mengatur titik focus.

wibiya widget