Anda mungkin pernah berfoto dengan latar belakang suasana kota malam hari. Untuk menerangi diri, lampu kilat dinyalakan. Namun, yang terjadi adalah latar belakang sama sekali tidak terekam dalam foto alias latar belakangnya gelap total. Benar pernah mengalami seperti itu?
Kalau memang benar pernah mengalami, yang terjadi adalah Anda salah mengombinasikan kecepatan rana dan pemakaian lampu kilat.
Lampu kilat adalah pencahayaan dengan durasi nyala sangat cepat, bisa sekitar 1 per 2.000 detik. Dengan demikian, lampu kilat sebenarnya tidak terpengaruh dengan kecepatan rana yang kita pilih. Dalam fotografi, lampu kilat dan kamera cuma punya hubungan dengan yang disebut ”kecepatan sinkron”, yaitu kecepatan rana tertinggi yang masih bisa menghasilkan gambar dengan baik.
Kalau kecepatan rana kamera melebihi kecepatan sinkronnya, gambar akan separuh hitam. Apabila lampu kilat dan kamera satu merek, saat Anda memasang kecepatan setinggi mungkin, sang kamera akan secara otomatis menurunkannya menjadi kecepatan sinkron saja.
Sementara itu, kalau Anda menurunkan kecepatan rana sampai seberapa pun, itu tidak akan memengaruhi sifat pencahayaan dari lampu kilatnya.
Maka, kembali ke alinea pertama di atas, kalau Anda ingin latar belakang kota terekam dalam foto, Anda harus menurunkan kecepatan rana sampai selambat mungkin, misalnya 0,5 detik atau kalau perlu 1 detik atau bahkan 3 detik.
Foto-foto di halaman ini adalah kombinasi kecepatan rana lambat plus lampu kilat. Lampu kilat membekukan wajah model, sementara latar belakang lampion terekam karena kecepatan rana 2 detik. Untuk memberi efek lebih dari kecepatan lambat ini, selama rana terbuka kamera boleh Anda goyang-goyangkan atau lensa
Source : Arbain Rambey pada 14 Aug 2012 11:39http://kfk.kompas.com
zoom dimaju mundurkan.