Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: September 2013

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi

Archive for September 2013

 
Satu hal yang mungkin paling penting untuk dipelajari tentang fotografi adalah bagaimana menguasai situasi ketika cahaya yang tersedia sangat terbatas. Semua orang bisa membuat foto yang bagus dengan cahaya terang, kamera dan lensa yang tidak terlalu mahal, juga keahlian mengedit foto. Tapi, tahu dengan pasti bagaimana memotret dalam situasi rendah cahaya adalah yang membedakan foto pemula dari yang berpengalaman.
Apa yang dibutuhkan dari pengaturan kamera untuk memotret di dalam ruangan dengan cahaya redup tentu tergantung dari objek yang akan difoto. Apakah ada gerakan? Apakah objeknya diam? Berikut beberapa tips untuk dua jenis fotografi dalam ruangan yang paling umum sekaligus butuh trick untuk dikerjakan.

Portrait

1. Stabilkan kamera
Karena salah satu pertimbangan paling penting tentang fotografi dengan cahaya rendah adalah shutter speed, maka penting untuk membuat kamera sestabil mungkin untuk menghindari goyangan. Peraturan umumnya adalah, untuk mendapatkan foto yang tajam kamu harus menggunakan tripod jika shutter speednya lebih tinggi dari focal length pada lensa (misalnya, kalau kamu menggunakan lensa 50mm dan shutter speednya lebih lambat dari 1/50 detik). Tripod jua penting saat kamu memotret beberapa foto dari frame yang sama dengan exposure yang berbeda.
2. Manfaatkan cahaya yang ada
Kalau kamu menggunakan hanya cahaya yang tersedia, bereksplorasi lah dan masukkan sumber cahaya ke dalam foto. Misalnya lilin, lampu, obor, dan sebagainya.
3. Gunakan pakaian yang terang
Kalau kamu memotret dengan cahaya redup, lebih baik kenakan pakaian terang seperti putih atau warna-warna pucat pada objek sehingga cahaya di sekelilingnya bisa terpantul dengan baik.
4. Gunakan reflektor
Sumber cahaya yang redup misalnya lampu sudut atau cahaya matahari terbenam bisa dimanfaatkan secara strategis dengan menggunakan reflektor. Alat ini bisa mengambil cahaya yang sedikit tadi lalu memantulkannya ke arah objek secara merata, sehingga membuat objek lebih menonjol dibandingkan latar belakang yang gelap.
5. Buat foto HDR
Kalau kamu ingin portrait statis tapi tidak dengan latar belakang yang gelap, buatlah foto HDR. 


Potretlah beberapa frame dengan exposure yang berbeda untuk disatukan menjadi sebuah portrait HDR yang akan membuat shadow dan highlight tersebar dengan baik dan merata di seluruh bagian frame. Teknik ini khususnya bagus jika digunakan dalam situasi dengan kontras tinggi dengan banyak area gelap dalam foto.

Olahraga

1. Pastikan kamu memahami peraturan dan konsep dasar dari olahraga yang akan kamu abadikan. Pelajari beberapa foto dari jenis olahraga yang akan kamu liput, bisa dari internet atau media cetak dan lihat teknik apa yang harus kamu terapkan.
2. Gunakan lensa cepat. Kalau kamu memang berniat memotret kegiatan olahraga indoor, carilah lensa dengan f-stop serendah mungkin untuk memungkinkan masuknya banyak cahaya ke sensor yang akan bekerja sama dengan shutter speed untuk menghentikan gerakan atlet tanpa harus menggunakan flash. Lensa yang terjangkau untuk ini adalah lensa fixed, semacam Canon 50mm f1.4, atau kalau memungkinkan kamu bisa coba lensa tele semacam Canon 70-200mm f2.8.
3. Kembali pada pentingnya poin 2: jangan gunakan flash! Biasanya ada larangan menggunakan blitz untuk kegiatan olahraga indoor karena bisa mengganggu konsentrasi atlet.
4. Gunakan shutter speed cepat misalnya 1/500 detik. Karena cahaya dalam ruangan cenderung redup, dibutuhkan pengaturan kamera yang tepat. Gunakan mode Manual, kunci shutter speed (1/500 atau lebih cepat), atur bukaan aperture selebar mungkin (angka f-stop terkecil). Lalu pilihan terakhir adalah menaikkan ISO. Ini mungkin akan memunculkan noise dalam foto, tapi lebih baik daripada mendapatkan foto dengan gerakan yang blur. Lagipula kamu bisa memperbaiki ini di post-processing.
5. Gunakan burst mode. Olahraga adalah kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan cepat yang mungkin bisa terlewatkan oleh kamera. Untuk menghindari ini, manfaatkan burst mode yang tersedia di kamera untuk memungkinkan terekamnya setiap rangkaian gerakan yang dibutuhkan.
source : tips fotografi

 
Warna kulit sempurna. Semua orang ingin menguasai teknik ini dalam fotografi portrait. Tapi seringkali hal ini sulit didapatkan karena banyak alasan. Pertama, ada beberapa hal dasar yang harus dipahami tentang menangkap dan menghasilkan warna yang lembut dan merata.

1. Mungkin hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan warna kulit yang lebih bagus adalah: exposure yang benar. Ini berarti, gunakan cahaya sebanyak mungkin tapi tanpa membuat highlight jadi ‘meledak’. Cobalah sebisa mungkin mengekspos objek dengan histogram yang puncaknya mendekati tepi kanan. Mengawali foto yang cukup terang untuk bagian kulit akan menghasilkan warna yang bagus. Setelah kamu menguasai exposure, pelajari cara editing yang baik. Dari situ kamu akan bisa menghasilkan warna kulit yang bagus.

2. Memotretlah dengan warna natural. Kalau kamu menyimpan foto dalam file JPG, maka kamu harus melakukan ini dalam kamera. Kalau kamu menggunakan jenis RAW, kamu bisa mengatur hasilnya di Lightroom. Lakukan ini hanya jika fotomu tampak terlalu mencolok warnanya; biasanya pada warna magenta dan merah. Warna natural penting terutama jika kamu memotret bayi untuk menenangkan warna kulitnya yang cenderung kemerahan.

3. Pahami bagaimana meletakkan objek sesuai dengan pencahayaannya. Ini sangat penting untuk mendapatkan warna kulit yang bagus. Kebanyakan fotografer takut memotret dibawah matahari siang yang terik. Tapi kalau kamu paham trik-nya, ini tidak perlu menjadi masalah. Letakkan objek di bawah bayangan, tepat di tepian antara daerah gelap dan terang. Sebagai fotografer, berdirilah di bawah cahaya, membelakangi matahari sementara objek menghadap ke cahaya dengan sedikit tersembunyi dalam bayangan. Ini akan memberikan cahaya reflektif di wajah mereka, dan background yang lebih gelap di belakangnya.

4. Hindari cahaya yang tidak seimbang. Aturlah letak objekmu sehingga tidak ada cahaya langsung yang mengenai hanya sebagian kulit atau bajunya. Cahaya yang tidak seimbang seperti ini akan menimbulkan kesulitan saat post-processing.

5. Carilah permukaan reflektif yang natural. Mungkin di trotoar yang licin dan bisa memantulkan cahaya ke wajah objek. Atau mungkin dinding bercat putih atau kamu bisa mengenakan kaos putih sebagai gantinya. Jangan gunakan baju dengan warna mencolok di hari yang terang karena warnanya bisa memantul ke kulit objek.

6. Gunakan editor RAW semacam Lightroom. Kamu bisa mengatur temperatur warna dan tint, mengurangi warna yang mencolok, dan mengurangi saturation pada channel merah/oranye/kuning untuk memperbaiki warna kulit di editor RAW. Jauh lebih baik daripada menggunakan editor JPG semacam Photoshop. Sederhananya, gunakan Lightroom untuk memperbaiki dan Photoshop untuk meningkatkan hasil akhir.
source : tips fotografi

wibiya widget