Sesungguhnya esensi fotografi adalah bermain dengan cahaya. Bila kita mampu memainkan dan menyiasati arah datangnya cahaya ke obyek foto dengan baik dan benar, tentu akan menarik dan menghasilkan karya fotografi yang bagus. Tapi bila kita salah, tentu hasilnya akan mengecewakan.
Arah datangnya cahaya terhadap subyek foto memiliki beberapa kemungkinan yaitu: dari depan/ frontlight, belakang/ backlight, samping kiri atau kanan/ sidelight, atas/ toplight, dan bawah/ bottomlight. Tiap-tiap arah datangnya cahaya tersebut mempunyai keuntungan, kerugian, dan kesulitannya masing-masing dalam pemotretan.
Untuk edisi kali ini, saya akan membahas mengenai backlight, dimana arah datangnya cahaya dari belakang obyek foto. Backlight menjadi “perburuan” karena tingkat kesulitan dalam pemotretan untuk sumber cahaya seperti ini. Hasil foto yang dihasilkan dari cahaya backlight juga bisa beragam dan luar biasa jika berhasil dipergunakan dengan baik.
Memotret dengan teknik backlight tentunya dapat memisahkan antara obyek dan background sehingga foto menjadi berdimensi. Selain itu, beragam efek lainnya dari teknik ini menghasilkan foto seperti: siluet, translucency, rimlight termasuk flare. Soal hasil, kembali lagi kepada teknik digunakan fotografer.
Biasanya, dengan teknik ini kita dapat menghasilkan gambar siluet yang cenderung under exposure (UE). Namun foto dengan teknik backlight juga bisa menghasilkan gambar yang tidak under exposure bila kita menambahkan cahaya yang sifatnya fill in.
Cahaya fill in ini tentunya tidak sebesar cahaya main light, dengan tujuan agar terjadi gradasi cahaya yang membuat foto berkesan dramatis dan memiliki nilai seni. Dengan teknik backlight, memberikan cahaya pinggir yang mempesona dan membuat bentuk-bentuk obyek tampak lebih jelas terlihat. Bila bermain tekhnik backlight di studio, letakkan sumber cahaya di belakang obyek. Kemudian kita bisa mempergunakan sumber cahaya lain sebagai fill in. Bisa di depan obyek, bisa juga dari samping atau pun bawah sesuai keingin kita.
Untuk menjaga ketajaman obyek foto dan terhindar terjadinya shaking, settinglah kamera dengan speed cepat dan diafragma sedang. Dengan memahami arah datangnya cahaya, diharapkan kita semakin bisa menghasilkan foto yang baik. Selamat mencoba!
Oleh: Darwis Triadi