Kamera digital dan film dewasa ini menawarkan fitur manual focus. Pengalaman para fotografer dan videografer pada masa sebelum film digital menganggap auto focus adalah sebuah keajaiban, dan mereka menyambutnya dengan sangat antusias ketika auto focus diperkenalkan sebagai fitur baru di kamera.
Ada beberapa alas an untuk menggunakan auto focus, diantaranya : cepat, akurat, dan memungkinkan fotografer untuk berkonsentrasi hanya pada komposisi, pencahayaan, framing, dan factor teknis dan artistic untuk gambar anda.
Tetapi, masih ada beberapa situasi ketika manual focus dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada auto focus.
Tetapi, masih ada beberapa situasi ketika manual focus dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada auto focus.
1. Macro
Ketika memotret gambar macro, lensa biasanya berjarak sangat dekat dengan subjek, biasanya lebih dekat dari 1 inch. Depth of Field (DOF) dapat lebih dangkal dari dua atau tiga millimeters. Mekanisme Auto-Focus tidak selalu dapat mendeteksi apa yang paling penting untuk anda dalam foto macro – biasanya anda tidak hanya ambil focus di tengah, karena itu lebih baik anda tentukan sendiri yang terbaik bagi anda.
2. Action
Semakin mahal body kamera anda semakin cepat sensor AF nya. Jika anda mempunyai lensa cepat, autofocus anda akan lebih cepat lagi. Tetapi walaupun motor focus yang cepat sekalipun tidak selalu dapat mengalahkan objek yang bergerak cepat.
Jika anda memotret anak anda yang sedang bermain perosotan air, atau mobil formula satu yang melaju kencang, jika anda tahu kapan subjek ini akan berada pada tititik atau momen terbaik, aturlah titik focus anda disana dan tetaplah dalam kondisi manual focus. Ketika subjek memasuki frame dengan posisi yang tepat, langsung saja bidik dan tekanlah shutternya.
Jika anda memotret anak anda yang sedang bermain perosotan air, atau mobil formula satu yang melaju kencang, jika anda tahu kapan subjek ini akan berada pada tititik atau momen terbaik, aturlah titik focus anda disana dan tetaplah dalam kondisi manual focus. Ketika subjek memasuki frame dengan posisi yang tepat, langsung saja bidik dan tekanlah shutternya.
3. Old lenses
Terkadang auto focus tidak bisa menjadi pilihan. Jika anda ingin mendapatkan keuntungan dari lensa tua terbaik, anda akan menyadari bahwa lensa-lensa tua tersebut tidak mempunyai auto focus sama sekali atau tidak kompatibel dengan system auto focus DSLR anda.
Contohnya, jika anda ingin menggunakan lensa Nikkor 28mm f/2.8 yang tajam anda tidak punya pilihan – anda harus menggunakan mode manual
Contohnya, jika anda ingin menggunakan lensa Nikkor 28mm f/2.8 yang tajam anda tidak punya pilihan – anda harus menggunakan mode manual
4. Low light
Sangat sulit untuk sensor auto focus untuk tetap focus di kondisi low light atau kurang cahaya. Bahkan lensa yang motor fokusnya cepat dengan aperture yang lebar pun mengalami kesulitan di dalam ruang gelap seperti dalam lorong atau gua.
Jika anda memotret sesuatu yang bergerak, anda dapat menggunakan bantuan cahaya otomatis, ini semacam cahaya yang dipancarkan di depan lensa dan membantu sensor auto focus anda. Jika anda memotret orang, bisa lebih susah lagi – menggunakan berkas cahaya tersebut bisa menjadi hal yang menyebalkan untuk sebagian orang.
Jika anda memotret sesuatu yang bergerak, anda dapat menggunakan bantuan cahaya otomatis, ini semacam cahaya yang dipancarkan di depan lensa dan membantu sensor auto focus anda. Jika anda memotret orang, bisa lebih susah lagi – menggunakan berkas cahaya tersebut bisa menjadi hal yang menyebalkan untuk sebagian orang.
5. Blurring a shot
Terkadang anda ingin sesuatu yang artistic dan membuat efek blur untuk alasan artistic. Anda mungkin menginginkan seluruh gambar anda blur, hampir diluar frame. Melakukan ini sangat mudah jika menggunakan manual focus.
6. Going Hyper Focal
Pernahkah anda membayangkan bagaimana memotret alam yang memukau yang dipenuhi dengan keindahan batu di depan dan air terjun di belakangnya yang tampak sangat tajam. Hyper Focal Distance adalah istilah fotografi yang digunakan untuk menunjukkan titik focus dimana anda menginginkannya, anda dapat meningkatkan Depth of Field dari depan ke belakang.
7. Panning
Ketika memotret gambar bergerak, anda harus mengikuti subjek yan bergerak. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengatur focus mode anda ke AF-C (Auto Focus Continuous), atau dengan tekan tombol shutter setengah dengan cepat.
Saya akan menyarankan cara ke tiga. Jika anda tahu arah subjek bergerak, anda dapat mengatur focus ke titik yang belum di ketahui apakah subjek akan melewatinya atau tidak, titik ini biasa disebut titik kritikal atau titik dimana subjek berada dalam momen terbaiknya.
Saya akan menyarankan cara ke tiga. Jika anda tahu arah subjek bergerak, anda dapat mengatur focus ke titik yang belum di ketahui apakah subjek akan melewatinya atau tidak, titik ini biasa disebut titik kritikal atau titik dimana subjek berada dalam momen terbaiknya.
8. Lens Babies
Lensbabies sangatlah menyenangkan. Mereka dapat memberikan anda efek focus yang bagus. lensBabies melakukannya dengan menggunakan fleksibel mounting yang meniru pergeseran dan kemiringan lensa. Seperti lensa lama, LensBabies hanya dapat menggunakan manual focus. Di sisi lain, inilah yang memang anda harapkan dari sebuah Lens Baby – anda dapat melakukan hal-hal yang artistic, termasuk mengatur titik focus.
Diunduh dan dimodifikasi dari : http://www.diyphotography.net/nine-reasons-to-manually-focus-when-taking-pictures
top markotop-thx 4 d tips, tomo.
menarik sekali min infonya ini...
http://cody.id/produk/power-supply/power-supply-cody-3005dt/