Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/pasang-meta-tag-di-blog-supaya-seo.html#ixzz1FYQ9VUp5 TUNGKAL FOTOGRAFI: Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera

TUNGKAL FOTOGRAFI

TUNGKAL FOTOGRAFI BELAJAR DAN SALING BERBAGI INFORMASI

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis
Ensiklopedia Tips Tutorial

Free Online Software Download

Silahkan Gabung

apakah anda suka

ARTIKEL TERBARU

Thumbnail Recent Post

Pelabuhan Roro Tungkal Jambi

Nuansa senja di kota tungkal pesisir jambi

Landscafe sunset lokasi sungai pengabuan

Sunset dan degradasi awan yang merupakan fenomena alam yang kita tidak dapat memprediksikannya kapan dia berubah

Sunset lokasi sungai betara

SUNSET

Saat senja menjelang di kota kuala tungkal pantai pesisir jambi




Siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan kerja keras, kita dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan segenap kreasi dan interpretasi terhadap apa yang dilihat dan dijepret. Nah, seni mengabadikan gambar dengan menggunakan kamera di sebut dengan Fotografi. Fotografi berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang grapheinberarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya. Karena dalam membuat gambar kita menggunakan alat yang disebut kamera, maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga termasuk beberapa teknik dasarnya.
Dalam menggunakan kamera kita mengenal apa yang disebut dengan:
Fokus
Fokus adalah titik api.
Rana
Kecepatan Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera yang berfungsi untuk mengatur berapa lama film hendak disinari. Rana memiliki satuan dengan nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Besar kecilnya satuan rana dapat ditentukan sendiri dengan mengatur besar dan kecilnya satuan rana serta besarnya diafragma.
Ada beberapa rana dalam kamera. Diantaranya rana celah dan rana pusat. Rana celah ada dua yaitu: Rana celah vertical dan horizontal. Keduanya terletak di bagian dalam kamera. Dia bertugas menutup tirai dan mengikuti fungsinya. Rana vertial menutup secara vertikal dan yang horizontal menutup secara horizontal. Sedang Rana pusat adalah, Rana yang terletak pada lensa letaknya berdampingan dengan diafragma dan menutupnya dengan cara memusat.
Diafragma
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus.
Banyak cara dan tujuan penggunaan/pemilihan diafragma, yang antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yg kita buat. Misalkan, untuk memotret landscape, dengan memakai kamera apapun, coba setel ke diafragma paling sempit (angka paling besar) yang mungkin dicapai, lalu diimbangi dengan penyetelan lama waktu bukaan seperlunya (perhatikan light meter). Tapi khususnya untuk pemotretan malam, kadang kita tidak bisa mencapai bukaan paling sempit karena terbatas waktu bukaan shutter yang tidak bisa terlalu lama, apalagi di kamera prosumer yang biasanya terbatas hanya 13 detik maksimum. Untunglah untuk kamera digital prosumer hal ini tidak masalah. Dengan ukuran sensor yang jauh lebih kecil daripada satu frame film 35mm maka ruang tajam tetap cukup luas, walaupun diafragma disetel ke f/3.5 misalnya. Dan, semuanya tergantung bagaimana foto akan kita buat.
Pencahayaan
Pencahayaan adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera dengan mengontrol besarnya diafragma dan kecepatan. Dalam pencahayaan, bukaan diafragma menentukan intensitas cahaya yang diteruskan film. Sedangkan kecepatan rana menentukan jangka waktu transmisi sinar.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menentukan kombinasi yang tepat antara bukaan diafragma dengan kecepatan. Salah satunya dengan memilih prioritas diafragma. Maksudnya, pemotret bisa memilih berapa besar bukaan diafragma yang akan digunakan. Setiap bukaan diafragma yang dipilih akan membuat hasil gambar yang berbeda. Bila pemotret memilih menggunakan rana tinggi, maka itu berguna untuk menghentikan aksi. Sedang rana rendah akan membuat aksi kabur. Sedang untuk mengambil gambar di tempat dengan cahaya yang kurang maka untuk mengatasinya yang dilakukan oleh fotografer adalah memakai film dengan kecepatan tinggi. Misalnya Iso 400, 600, 800 atau Iso 1600.
Cara untuk mengukur pencahayaan biasanya ada di setiap kamera. Untuk mengukur cahaya agar sesuai, kita bisa mensiasatinya dengan cara mengukur telapak tangan atau mendekatkan kamera kita sekitar 30 cm dari objek. Maka, kita akan mendapatan pencahayaan yang sesuai. Untuk mendapatkan cahaya yang baik dalam pemotretan biasanya kita akan memilih memotret pada jam 08.00-10.00 dan 16.00-18.00. Biasanya dalam waktu ini, cahaya dalam kondisi yang baik, dan tak terlalu keras.
Dalam pencahayaan ada beberapa teknik yang harus diperhatikan. Diantaranya:
Penerangan depan: Sumber cahaya berasal dari depan objek. Cahaya ini akan menghasilkan gambar yang datar.
Penerangan belakang: Sumber cahaya berasal dari belakang objek. Dengan sumber cahaya yang seperti ini maka objek yang kita ambil menjadi shiluette (hitam). Pemotretan dengan sumber cahaya dari belakang dilakukan bila kita ingin membuat sebuah foto shiluete.
Penerangan Samping: Pemotretan dengan memakai sumber cahaya dari samping membuat objek yang kita ambil akan nampak tegas. Biasanya cahaya ini berasal dari tambahan penerangan lain seperti lampu, blitz dan lain sebagainya.
Lensa
Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi bayangan, terbalik dan nyata. Lensa terletak di depan kamera. Ada beberpa jenis lensa. Lensa normal, lensa lebar (wide) dan lensa panjang atau biasa disebut dengan lensa tele. Lensa normal berukuran fokus sepanjang 50 mm atau 55 mm untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan sudut pandang mata manusia.
Selain lensa lebar, ada juga lensa tele. Lensa lebar bisanya mempunyai lebar fokusnya 16-24mm. Lensa ini cocok untuk mengambil gambar pemandangan. Lensa tele adalah lensa yang memiliki focal length panjang. Lensa ini dapat digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek dan dapat menghasikan prespektif wajah yang mendekati aslinya. Lensa ini biasanya berukuran 85mm, 135mm dan 200mm.
Bisanya fotografer menggunakan lensa sesuai dengan kebutuhannya. Bila ingin memotret benda atau objek yang dekat, atau memotret pemandangan, biasanya mereka menggunakan lensa normal atau lensa dengan sudut lebar. Namun bila fotografer ingin mengabadikan sebuah moment tertentu dengan jarak yang jauh, biasanya mereka menggunakan lensa tele. Dengan demikian, mereka tak perlu repot untuk membidik objek, dan kerja mereka akan semakin mudah.
Selain lensa normal dan lensa tele, ada juga jenis lensa lainnya yang biasa disebut dengan lensa variasi atau lensa special (special lense). Biasanya lensa ini digunakan untuk keperluan tertentu. Contohnya fish eye lens (lensa mata ikan – 180 derajat). Memotret dengan lensa ini fotografer akan memperoleh hasil yang unik. Namun, lensa ini tidak berfungsi untuk menyaring sesuatu kecuali mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.
Bila fotografer ingin mengambil objek dengan ukuran kecil atau pemotretan berjarak dekat (mendekatkan pemotret ke objek), umumnya lensa yang dipakai adalah lensa makro. Lensa ini biasanya juga dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan distorsi minimal. Misalnya: untuk memotret bunga, serangga, dll.
Selain peralatan, untuk menghasilkan sebuah foto yang baik kita juga harus memperhatikan beberapa hal diantaranya: Komposisi, cahaya, garis, bentuk, tekstur, rupa, warna dan vertical atau horizontal.
Komposisi
Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar agar objek menjadi pusat perhatian (POI=Point of Interest). Dengan mengatur komposisi foto kita juga dapat dan akan membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek. Berbicara komposisi maka akan selalu terkait dengan kepekaan dan “rasa” (sense). Untuk itu sangat diperlukan upaya untuk melatih kepekaan kita agar dapat memotret dengan komposisi yang baik.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghasilkan komposisi yang baik. Diantaranya:
Sepertiga Bagian (Rule of Thirds). Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan, di mana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
Sudut Pemotretan (Angle of View). Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu, jika kita ingin mendapatkan satu moment dan mendapatkan hasil yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve. Di dalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon, ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain. Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.
Background (BG) dan Foreground (FG). Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau di depan objek inti dari suatu foto. Idealnya, BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek. Selain itu juga “mood” suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.
Beberapa teknik sudut pengambilan sebuah foto, yaitu:
Pandangan sebatas mata (eye level viewing); paling umum, pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri, hasilnya wajar/biasa, tidak menimbulkan efek-efek khusus yang terlihat menonjol kecuali efek-efek yang timbul oleh penggunaan lensa tertentu, seperti menggunakan lensa sudut lebar, mata ikan, tele, dan sebagainya karena umumnya kamera berada sejajar dengan subjek.
Pandangan burung (bird eye viewing); bidikan dari atas, efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek dan kecil. Kesannya seperti ‘kecil’/hina terhadap subjek. Manfaatnya seperti untuk menyajikan suatu lokasi atau landscap.
Low angle camera; pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul adalah distorsi perspektif yang secara teknis dapat menurunkan kualitas gambar, bagi yang kreatif hal ini dimanfaatkan untuk menimbulkan efek khusus. Kesan efek ini adalah menimbulkan sosok pribadi yang besar, tinggi, kokoh dan berwibawa, juga angkuh. Orang pendek akan terlihat sedikit ‘normal’. Menggambarkan bagaimana anak-anak memandang ‘dunia’ orang dewasa. Termasuk juga dalam jenis ini pemotretan panggung, orang sedang berpidato di atas mimbar yang tinggi.
Frog eye viewing, pandangan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap. Angle ini digunakan pada foto peperangan, fauna dan flora.
Waist level viewing, pemotretan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari jendela pengamat). Sudut pengambilan seperti ini sering digunakan untuk foto-foto candid (diam-diam, tidak diketahui subjek foto), tapi pengambilan foto seperti ini adalah spekulatif.
High handheld position; pemotretan dengan cara mengangkat kamera tinggi-tinggi dengan kedua tangan dan tanpa membidik. Ada juga unsur spekulatifnya, tapi ada kiatnya yaitu dengan menggunakan lensa sudut lebar (16 mm sampai 35 mm) dengan memposisikan gelang fokus pada tak terhingga (mentok) dan kemudian memutarnya balik sedikit saja. Pemotretan seperti ini sering dilakukan untuk memotret tempat keramaian untuk menembus kerumunan.
Iso
Iso adalah standard untuk kategori film yang digunakan yang mengindikasikan besar kepekaan film terhadap cahaya. Semakin kecil angka iso, semakin rendah kepekaannya terhadap cahaya. Kepekaan cahaya ini sangat menjadi prioritas dalam pemotretan. Biasanya bila kita ingin memotret pada suasana cahaya yang terang maka, kita dianjurkan memakai film dengan Iso 100 atau film dengan kecepatan rendah. Ukuran Iso pada film ada berbagai jenis ukuran: 25-50-100-200-400-600-800 dan 1600.

So… mari belajar tiada henti untuk menghasilkan foto gambar yang sangat menarik!
sumber tulisan: http://hinamagazine.com/

2 Responses so far.

  1. Anonim says:

    SENTRAL DIGITAL : menawarkan Camera CANON hrg Promosi thn 2013.
    Semua Produk di jamin Original Garansi PT.DATASCRIP 1 thn Asli made In jepan.
    KELENGKAPAN 100% New fullset / Komplete
    CARA PESAN : HUB/ TOKO SMS : 0857 7076 1312
    ALAMAT TOKO: IT PLAZA MARINA LT.2 BLOK 4-05 JLN MARGOREJO INDAH NO 97-99
    KOTA SURABAYA JAWA TIMUR.TOKO kami melayani pengiriman KE seluruh Indonesia Via JNE/TIKI KANTOR POS.

    EOS 1100D Kit APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 2,039,000

    EOS 1DX Body Full Frame Digital SLR, 18.1 Megapixel, LiveView, Full HD, CF Card Slot, 3.2" TFT color liquid-crystal monitor, CMOS Sensor, Body Only
    Rp 22,500,000

    EOS 5D Mark II Kit Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF 24-105mm f/4L IS USM
    Rp 7.500,000

    EOS 5D Mark III Body Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD
    Rp 8,665,000

    EOS 5D Mark III KIT Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD, Include EF 24-105L IS USM
    Rp.9.700.000

    EOS 600D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
    Rp 3,279,000

    EOS 600D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD, with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
    Rp 3,559,000

    EOS 60D Kit1 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 4,080,000

    EOS 60D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 5,000,000

    EOS 60D Kit3 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 ISRp
    5,540,000
    EOS 650D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
    Rp 3,85,000

    EOS 650D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
    Rp 4,220,000.

    EOS 7D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS.
    Rp 6,865,000

    BELANJA DI TOKO KAMI TRANSAKSI AMAN NO TIPU TIPU …!


  2. Anonim says:

    SENTRAL DIGITAL : menawarkan Camera CANON hrg Promosi thn 2013.
    Semua Produk di jamin Original Garansi PT.DATASCRIP 1 thn Asli made In jepan.
    KELENGKAPAN 100% New fullset / Komplete
    CARA PESAN : HUB/ TOKO SMS : 0857 7076 1312
    ALAMAT TOKO: IT PLAZA MARINA LT.2 BLOK 4-05 JLN MARGOREJO INDAH NO 97-99
    KOTA SURABAYA JAWA TIMUR.TOKO kami melayani pengiriman KE seluruh Indonesia Via JNE/TIKI KANTOR POS.

    EOS 1100D Kit APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7" TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 2,039,000

    EOS 1DX Body Full Frame Digital SLR, 18.1 Megapixel, LiveView, Full HD, CF Card Slot, 3.2" TFT color liquid-crystal monitor, CMOS Sensor, Body Only
    Rp 22,500,000

    EOS 5D Mark II Kit Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF 24-105mm f/4L IS USM
    Rp 7.500,000

    EOS 5D Mark III Body Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD
    Rp 8,665,000

    EOS 5D Mark III KIT Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2" TFT Color LCD, Include EF 24-105L IS USM
    Rp.9.700.000

    EOS 600D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
    Rp 3,279,000

    EOS 600D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0" TFT LCD, with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
    Rp 3,559,000

    EOS 60D Kit1 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 4,080,000

    EOS 60D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
    Rp 5,000,000

    EOS 60D Kit3 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0" TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 ISRp
    5,540,000
    EOS 650D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
    Rp 3,85,000

    EOS 650D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0" Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
    Rp 4,220,000.

    EOS 7D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0" TFT LCD, include EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS.
    Rp 6,865,000

    BELANJA DI TOKO KAMI TRANSAKSI AMAN NO TIPU TIPU …!


:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Leave a Reply

wibiya widget