Archive for Maret 2011
kamera yang canggih biasanya memiliki kualitas badan kamera yang lebih tahan banting karena sebagian besar terbuat dari logam, sedangkan kamera pemula biasanya terbuat dari plastik sehingga lebih ringan dan kecil.
Kamera yang canggih juga memiliki kecepatan tembak yang lebih cepat. Misalnya, bisa menembak lima sampai delapan foto per detik dibandingkan kamera pemula yang biasanya hanya bisa menembak sekitar tiga foto per detik.
Kamera canggih biasanya juga memiliki dua layar LCD, satu di belakang dan satu diatas. Fungsi layar LCD yaitu memudahkan kita untuk melihat setting-setting utama kamera, terutama di bawah sinar matahari.
Lalu, kamera canggih memiliki jendela bidik yang lebih besar dan lebih jelas sehingga lebih memudahkan komposisi dan manual fokus.
Apakah kamera canggih selalu lebih baik daripada kamera pemula?
Meski kamera canggih biasanya lebih baik dari kamera pemula. Kadangkala, kamera pemula merupakan pilihan yang lebih baik bila kamera canggih terlalu berat dan mengambil banyak tempat untuk perjalanan jauh. Atau Anda baru belajar fotografi sehingga kamera canggih mungkin dapat membingungkan Anda.
Kadang kala, ada kamera canggih harganya lebih murah dari kamera pemula, misalnya Canon 40D termasuk kamera canggih, tapi lebih murah daripada Canon 550D karena Canon 40D adalah kamera keluaran beberapa tahun yang lalu.
source : infofotografi.com
Dampak perbedaan ukuran inilah yang menjadi sumber perbedaan-perbedaan dibawah ini:
1. Kualitas foto
Kamera bersensor berukuran besar lebih baik terutama di ISO tinggi (foto di tempat yang gelap). Untuk ketajaman foto, ini tergantung juga dengan lensa yang dipakai. Kalau lensa yang dipakai jelek, maka kualitas foto di kamera bersensor besar malah bisa lebih buruk.
2. Jangkauan fokal lensa
Bila kita mengunakan lensa yang sama dan kita pasang di kamera full frame dan satunya lagi kamera crop frame, maka ada perbedaan jangkauan fokal lensa. Di kamera full frame, foto akan terlihat lebih lebar, sedangkan di kamera crop frame, lebih sempit. Hal ini dikarenakan kamera crop frame otomatis mengkrop foto yang diambil.
Tiap merek kamera memiliki rasio yang agak berbeda dengan yang lain. Contoh Canon 1.6, Nikon, Pentax dan Sony 1.5, Olympus 2. Artinya bila lensa 100mm di pasang di kamera crop Canon, maka akan keliatan seperti 160mm di kamera full frame.
Efek ini tentunya disukai oleh fotografer olahraga atau satwa liar, karena dengan lensa 300mm misalnya, dengan mengunakan kamera crop, jangkauannya seperti 480mm.
3. Tidak semua lensa cocok dipasang buat kamera full frame
Ini yang penting bagi yang mempertimbangkan untuk membeli kamera full frame. Gak semua lensa kompatibel, ini dikarenakan banyak produsen lensa membuat lensa yang berukuran lebih kecil dan di optimalkan untuk kamera crop. Sebaliknya, semua lensa yang bisa dipakai di kamera full frame, bisa dipakai di kamera crop frame.
Contoh lensa yang tidak kompatibel antara lain Canon EF-S, Nikon DX, Tamron Dii, Sigma DC
4. Depth of field atau kedalaman fokus
Karena ukuran sensor lebih besar, makin tipis kedalaman fokus dibandingkan dengan kamera crop. Contoh, lensa dengan bukaan f/1.4 bila digunakan di full frame seperti lensa f/1 (Di dapat dari 1.4 dibagi crop faktor kamera misalnya 1.5 untuk kamera Nikon) bila dipakai di kamera crop sensor. [ Baca juga Memahami Bukaan ]
5. Lebih rentan blur*
Saya pernah baca artikel yang mengatakan bahwa kamera bersensor besar sedikit lebih rentan blur bila kamera goyang. Ini mungkin ada benarnya. Akibatnya, kita perlu menaikkan shutter speed lebih tinggi untuk mengkompensasikannya. [ Baca juga Supaya foto tidak blur ]
6. Harga
Karena untuk membuat sensor berukuran besar mahal, dan tidak diproduksi se-massal sensor crop, maka kamera full frame juga lebih mahal banyak daripada kamera crop. Kamera baru setidaknya berharga 20-30 juta. Ada juga yang mencapai 70 juta, sedangkan kamera crop baru bisa dibeli dengan harga mulai dari sekitar 4 – 5 jutaan.
Demikian perbedaan-perbedaan utama kamera full frame dan non-full frame. Tentunya kita bisa menemukan perbedaan-perbedaan lain seperti perbedaan fitur dan teknologi yang dipakai. Kadang teknologi yang dipakai di kamera crop frame lebih canggih daripada kamera full frame, contohnya Canon 7D dan Canon 5D mark II. Untuk menentukan kamera yang paling cocok untuk Anda, tentunya harus memahami perbedaan tersebut sehingga tidak membuang duit sia-sia.
Contoh kamera full frame: Canon 5D mark II, Nikon D700, Nikon D3, Sony A900. Contoh kamera crop sensor: Canon 350D – 550D, Canon 40D, 50D, 7D, Nikon D3000, D5000, D90, Pentax kx, k20d, Olympus E-3, E-620, Sony A200 – A700 dan lain lain.
source : infofotografi.com
Menurut pengamatan saya selama dua tiga terakhir ini, saya akan ulas secara singkat beberapa keunikan sistem kamera DSLR yang populer.
Canon: Salah satu sistem kamera DSLR kamera yang paling populer di dunia. Canon memiliki koleksi lensa yang lengkap dari yang berkualitas rendah sampai tinggi. Kamera-kameranya juga lengkap dari untuk pemula sampai yang sangat canggih untuk profesional kelas atas.
Saya menyukai kamera-kamera pemula merek Canon dibandingkan dengan merek lainnya karena kamera pemula Canon seperti 1000D, 500D dan 550D saya pikir mudah digunakan, antar muka dan menunya juga sangat rapi dan terorganisasi dengan baik. Kekurangan kamera pemula Canon yaitu bahannya agak murahan dan tidak begitu enak gengamannya.
Satu-dua tahun terakhir ini, Canon lebih fokus dalam pengembangan kamera DSLR yang bisa merekam video clip. Sampai saat ini, hampir semua kamera DSLR Canon melampaui pesaingnya dalam urusan merekam video.
Nikon: Sama seperti Canon, sistem Nikon bisa dibilang cukup komplit. Banyak lensa Nikon yang berkualitas tinggi dan lebih mahal dari Canon. Saya menyukai kamera Nikon terutama yang canggih (D300s, D700, D3) karena auto fokusnya bekerja sangat baik, mungkin yang terbaik dibandingkan merek lain. Pengendalian noise di ISO tinggi juga sekelas diatas merek lain, sehingga cocok digunakan untuk foto di kondisi ruangan yang gelap.
Tidak seperti Canon, saya tidak begitu menyukai kamera pemula Nikon (D40, D60, D3000, D3100) karena antar mukanya saya pikir kurang baik. Contohnya menu yang susunannya kurang rapi dan juga tombol-tombol yang tersedia kurang untuk mengakses settingan yang sering dipakai. Selain itu, kamera pemula Nikon tidak memiliki motor auto fokus sehingga untuk beberapa lensa lama, tidak bisa mengunakan auto fokus (hanya manual).
Sony: Sony adalah pendatang yang relatif baru, tapi teknologinya mengunakan teknologi Konica Minolta yang di akuisisi Sony beberapa tahun yang lalu. Sony cukup agresif dan banyak mengeluarkan model-model baru setiap tahunnya, tapi model-model kamera tersebut mirip-mirip. Sony juga memiliki deretan model kamera dari yang untuk pemula sampai untuk yang profesional, meski yang untuk profesional tidak secanggih dan sebanyak Canon & Nikon.
Ada beberapa keunikan di kamera-kamera Sony dibanding Canon dan Nikon. Misalnya kamera-kameranya ada fitur built-in steady shot yang membantu mencegah foto blur karena getaran tangan kita (kalau Canon & Nikon fitur ini terletak di lensa). Lalu banyak kamera Sony juga memiliki dua sensor auto fokus sehingga auto fokus saat mode live view (seperti kamera saku) jauh lebih cepat daripada kamera merek lain. Selain itu, banyak model kamera Sony yang memiliki layar LCD yang bisa di putar sehingga memudahkan komposisi foto diatas kepala atau dibawah kaki.
Dalam perkembangannya, kamera pemula Sony tidak begitu berubah dalam fiturnya, paling hanya desain yang sedikit berubah. Untuk pilihan kamera canggihnya, Sony tidak menawarkan banyak, A700 dan A900 sudah cukup lama belum di perbaharui.
Di pihak lain, Sony gencar dalam memproduksi kamera-kamera mirip DSLR seperti Sony A55, A33, dan Sony NEX-5, NEX-3.
Pentax: Pentax bisa dibilang pemain kecil di kancah kamera DSLR, tapi desain kamera Pentax sebenarnya cukup baik. Fokus Pentax dalam beberapa tahun terakhir adalah tampil beda (Be Different). Kamera DSLR Pentax seperti km, kx kecil tapi kokoh dengan fitur yang cukup bersaing. Keunikan kamera ini adalah memakai batere AAA universal, sehingga kalau kehabisan batere, bisa langsung membeli di toko terdekat. Pentax k-x juga tersedia dalam berbagai warna seperti putih dan merah.
Lalu Pentax juga memiliki K7 dan K5, yaitu kamera SLR canggih yang berukuran tidak begitu besar, tapi tahan di cuaca yang buruk, termasuk di kondisi sangat dingin. Secara sistem, koleksi lensa Pentax tidak sebanyak the big three (Canon, Nikon, Sony) tapi Pentax memiliki lensa – lensa prime/fixed yang sangat kecil dan berkualitas tinggi seperti Pentax 70mm f/2.4, 31mm f/1.4 dan sebagainya. Seperti Sony, semua model kamera Pentax juga terdapat built-in peredam getar.
Olympus: Keunikan sistem DSLR Olympus terletak pada ukuran kamera dan lensa yang relatif lebih kecil dan kurus. Hal ini karena Olympus memakai sensor 4:3 (four thirds), yang lebih kecil dari DSLR yang ada diatas. Akibatnya kualitas foto maksimal dari sensor 4:3 ini agak kurang terutama di ISO tinggi. Namun demikian, kualitas foto Olympus jauh lebih baik dari kamera saku. Meski kecil, kamera Olympus kecuali model E-420, juga terdapat fitur built-in peredam getar.
Tahun lalu adalah tahun yang kurang menggembirakan dalam perkembangan sistem DSLR Olympus. Di tahun itu, Olympus mengumumkan akan mengkonsentrasikan diri ke pengembangan micro four thirds (kamera mirip DSLR yang berukuran lebih kecil) dan menghentikan pembaharuan lensa untuk DSLR.
Demikianlah sekilas pandang sistem kamera yang ada di pasaran saat ini, semoga bisa jelas dan membantu.
source : Infofotografi.com
Kita mungkin pernah melihat karya fotografer profesional yang menggunakan tekhnik fokus pada objek seperti pada contoh gambar berikut . Perhatikan bahwa titik fokus adalah objek kawat, dan latar belakangnya menjadi kelihatan kabur dan membias.
Sebenarnya tanpa harus menjadi seorang fotografer profesional, kita pun bisa membuatnya dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop.
Caranya sih gampang – gampang susah, tetapi kalau tidak dicoba, kapan bisanya? Betul kan?
Oke, mari kita mulai.
- Jalankan aplikasi Adobe Photoshop
- Buka file foto atau gambar yang ingin anda edit. Pada tutorial ini kita akan menggunakan foto sang superhero “Superman” .
- Seleksi objek “Superman” dengan menggunakan tekhnik cropping yang telah dijelaskan pada tutorial Teknik Cropping Dengan Adobe Photoshop.
- Hasil seleksinya kira – kira akan seperti ini .
- Kemudian klik pada menu [Select] – [Inverse], atau tekan tombol Shift+Ctrl+D pada keyboard untuk merubah area seleksi pada bagian luar seleksi awal .
- Klik pada menu [Filter] – [Blur] – [Gaussian Blur…], dan pada angka Radius berikan nilainya sesuai dengan keinginan anda. Untuk contoh, kita memberikan angka 7 pada option Radius, setelah itu klik OK.
- Hasil akhirnya akan terlihat seperti ini
Silahkan mencoba, dan saya yakin karya anda akan lebih indah dari contoh pada tutorial ini .
mozzila firefox
1. agan cari shortcut firefox
2. klik kanan, pilih "properties"
3. agan cari kolom yang ada tulisan "Target" yg di sebelah nya ada tulisan "C:\Program Files\Mozilla Firefox\firefox.exe"
4. agan ganti sama kode ini, tinggal copas (copy-paste)
Read more: http://bambang-gene.blogspot.com/2011/03/cara-merubah-tampilan-pencarian-google.html#ixzz1GxgtuVOe
1. Pastikan internet anda sudah benar-benar berhenti (dan tidak hanya browser Anda): caranya klik run - - cmd>: coba ping google.com,atau kalau mau praktis download ping di http://www.4shared.com/file/hMu76Gvk/Ping.html, setelah selesai download, cukup klik iconya. Kalau koneksi benar-benar mati, maka yang anda dapatkan adalah request timed out, sebaliknya kalau koneksi masih jalan minimal ada baris reply dari situs internet yang Anda ping.
2. Restart modem, router, dan peralatan internet lainnya yang terkait.
3. Matikan komputer Anda. Tidak cukup dengan shutdown, cabut kabel dari stopkontak setidaknya selama 20 detik. Jika Anda menggunakan laptop, keluarkan baterai setelah shutdown.
4. Hubungi penyedia jasa layanan internet Anda (mereka mungkin menemukan bahwa ada masalah teknis pada jalur mereka / server).
5. Jika Anda menggunakan koneksi nirkabel lokal, seperti mobile broadband atau wifi, coba hubungkan PC langsung ke modem melalui kabel ethernet (biasanya kabel kuning atau biru ).
6. Nonaktifkan (atau bahkan uninstall) setiap firewall dan antivirus / antispyware software. Program-program ini sering memblokir akses internet. Akan tetapi tidak aman juga berinternet tanpa perlindungan selama lebih dari 30 menit. Jika ini masalahnya, Anda mungkin perlu menginstal sebuah paket keamanan yang berbeda.
7. Scan infeksi virus dan spyware.
8. Uninstall browser toolbar (seperti mywebsearch, google search bar, live search bar, yahoo search bar).Browser bar ini sering menimbulkan masalah, dan dapat dengan mudah dihilangkan dengan start - control panel -> add / remove program.
9. Jika semua itu masih gagal, hubungi teknisi berpengalaman.
Memotret model (modeling photography), hampir sama teknik dasarnya dengan memotret
obyek lainnya, hanya memiliki perbedaan khusus. Perbedaannya adalah pada obyek yang kita
foto, yaitu ‘manusia’ baik itu lelaki ataupun wanita, kecil dewasa maupun tua. Banyak sekali
unsur yang mempengaruhi hasil kita ketika memotret manusia. Nah, oleh karena itu, berikut
beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat memotret model atau manusia.
Kondisi Model.
Sebelum bicara banyak soal si model, ada beberapa faktor utama yang menjadi penilaian utama dalam memotret manusia, antara lain: pose model, ekspresi, lokasi,komposisi, angle, costum, wardrop, makeup, background yang mendukung, dan lighting yang tepat!Nah, sekarang, bicara soal kondisi si model. Foto model yang baik adalah foto yang memiliki mood yang baik.
Kondisi ini bisa dipilah lagi menjadi, keadaan fisik si model (seperti postur tubuh, tinggi rendah tubuh si model) dan kondisi mental (seperti mood si model, ekspresi wajah,keahlian pose si model). Hal tersebut akan sangat mempengaruhi baik buruknya foto yang akan kita hasilkan.
Model yang baik adalah yang memiliki komitmen kuat akan pekerjaannya. Dalam kondisi apapun, ketika sedang dalam masa pemotretan dia akan mengatur mood-nya sendiri. Walaupun sedang ada masalah, dia akan tetap ceria dan menarik jika sampai di lokasi pemotretan.
Model yang baik juga akan mudah sekali menyesuaikan pose dan ekspresinya dengan tema
yang dibutuhkan oleh fotografer. Tetapi, terkadang, peran fotografer juga sangat penting di
sini. Kita sebagai fotografer juga harus pintar dalam mengatur pose dan ekspresi model kita.
Hal ini terkecuali untuk motret manusia untuk candid, journalistic atau street photography,
fotografer akan sangat tergantung pada moment dan kondisi yang tepat pada saat itu. Moment
yang tepat, timing yang pas, dan kondisi yang baik adalah anugerah terindah bagi fotografer.
Kostum & Make up
Poin berikutnya yang terpenting dalam modeling photography adalah terkait kostum atau
pakaian yang digunakan oleh si model. Carilah pakaian atau konstum yang tepat untuk model.
Buat dia nyaman ketika memakai pakaian tersebut. Jangan sampai si model merasa bajunya
terlalu ketat, terlalu kecil, atau terlalu besar dsb. Hal ini akan bisa mempengaruhi pose dan
ekspresi si model.
Begitu juga dengan make-up-nya. Tukang make-up yang baik pasti akan tahu seperti apa dia
akan buat wajah si model yang sesuai dengan tema yang diinginkan fotografer. Berhatihatilah
soal kostum dan make-up ini, karena akan sangat mempengaruhi hasil foto kita.
Lokasi
Mengapa lokasi? Karena akan dapat mendukung atau tidak dengan tema yang diinginkan oleh
kita selaku fotografer. Carilah lokasi yang tepat dengan tema yang kita inginkan. Sebagai
contoh, jika foto yang kita inginkan adalah foto fashion, maka carilah lokasi yang
backgroundnya tidak terlalu ramai karena yang akan kita tonjolkan (POI) adalah pakaian yang
digunakan oleh si model.
Oh iya, lokasi ekstrim, yang sinar mataharinya terlalu panas, atau udaranya terlalu dingin,
juga akan mempengaruhi kenyamanan si model. Sehingga, carilah waktu dan lokasi yang
tepat!
Lighting
Mengapa lighting? Karena ada teori yang mengatakan bahwa, cahaya yang keras (hard
lighting) lebih tepat untuk lelaki, sedangkan cahaya yang lembut (soft lighting) tepat untuk wanita. Foto fashion juga membutuhkan pencahayaan yang tepat agar dapat memunculkan detil baju atau pakaian yang akan kita promosikan. Ambillah keputusan yang tepat untuk soal cahaya ini. Ketepatan olahan pasca pemotretan Hal berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah
olahan (digital imaging) pasca pemotretan. Pada saat tertentu, sesuai kebutuhan konsumen, kita kadang perlu mengolah sedikit maupun banyak akan hasil kita. Perhatikan secara menyeluruh dan detil foto yang telah kita hasilkan. Perlukan tone warna perlu kita ubah? Banyak atau tidak jerawat si model? Jangan sampai si model dan konsumen kita merasa jadi jelek, kegendutan, banyak jerawat setelah melihat hasil jepretan kita. Selanjutnya untuk foto fashion, sudah cukup tepatkah warna/tone pakaian (fashion) yang dikenakan oleh si model? Berdasarkan pengalaman saya, berhati-hatilan soal ini. Jangan sampai warna baju atau pakaian yang seharusnya menjadi jualan konsumen kita berubah warnanya. Bisa marah-marah nanti konsumen kita!
Pengambilan angle dan komposisi
Hal ini soal teknis dan sangat penting. Tips yang paling mudah adalah, potretlah obyek kita
sejajar dengan obyeknya. Jangan gunakan low angle atau dari atas. Dengan begitu, foto yang
kita hasilkan akan sama dengan obyek yang kita foto.
Memang, low angle tepat untuk model pria (man model) dan akan membuat si model yang
kita foto menjadi lebih tinggi dan gagah. Namun, untuk foto fashion hal ini kurang tepat
karena akan terjadi distorsi pada pakaian yang digunakan si model.
Untuk foto model, kita harus jeli dengan detil si model. Terkadang, pada wajah atau badan
model memiliki spesifikasi tertentu. Kadang, ada model yang di foto dari kiri kurang bagus,
tapi jika di foto dari kanan akan lebih ganteng atau cantik. Perhatikan detil si model, mulai
dari rambut sampai ujung kaki.
Sehingga, berhati-hatilah dengan angle dan komposisi ini. Pikirkan dengan baik tema yang
akan kita inginkan!
Luweslah!
Satu hal lagi yang terpenting dalam motret model, yaitu komunikasi. Menjadi fotografer tidak
hanya membutuhkan kemampuan teknis atau pengalaman. Namun, juga keluwesan dalam
berkomunikasi. Syarat terakhir ini terutama dibutuhkan ketika memotret model.
Maksud keluwesan adalah, fotografer harus mampu berkomunikasi dengan baik sehingga
tercipta atmosfer yang nyaman. Kalau ini terjadi, fotografer akan lebih mudah mengarahkan
modelnya. Ekspresi yang diinginkan juga akan bisa keluar dengan baik.
Jadi, jangan kaku! Kalau kita kaku, kita juga akan sulit mengarahkan modelnya!
Oke, demikian tips sedikit dari saya! Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk Anda!
Salam jepret!
this document from http://blog.poetrafoto.com
Berikut ini berbagai kesalahan yang sering dilakukan dan dialami oleh para Fotografer Pemula dan Amatir. Hal ini ditemukan oleh Perusahaan Panasonic melalui survei yang dilakukannya, beberapa waktu lalu (poin-poin dikembangkan dari tulisan Arbain Rambey/Kompas).
1. Baterai Habis
Kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital baik yang pocket maupun yang
DSLR, yaitu sampai 35,20%, adalah seringnya baterai habis. Kamera digital (digital
camera) memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital
yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali
pemotretan.
Kesalahan ini biasanya disebabkan beberapa hal, yaitu (1) adanya persiapan yang
kurang matang, sehingga lupa mengisi penuh baterai sebelum digunakan; (2)
seringnya fotografer melihat hasil foto di LCD (Liquid Crystal Display) setiap kali
usai jepret karena kurang yakin akan hasilnya; (3) karena lupa tidak mematikan power
kamera usai pemakaian, atau langsung dimasukkan dalam tas kamera.
2. Gambar Kabur Kamera Goyang
Kesalahan pemula gambar kabur akibat kamera goyang saat digunakan mencapai 29,30%. Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi.
Saat ini, kamera maupun lensa juga telah dilengkapi fasilitas VR (vibration reduction)
untuk Nikon atau IS (image stabilizer) untuk Canon. Fungsinya adalah untuk
mengurangi gambar goyang diatas, jadi jika ingin beli kamera, pilihlah yang ada
fasilitas ini.
3. Gambar Kabur akibat Goyangan Obyek Foto
Kesalahan ini sering dilakukan hingga nilainya mencapai 22,70%. Kesalahan ini
adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan obyek foto dengan kecepatan
rananya.
4. Time Lag
Kesalahan ini terjadi karena terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang
kamera bereaksi. Atau, bisa juga tidak pekanya sang fotografer. Time lag, yaitu jeda
antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi.
5. Salah Fokus (Miss Focus)
Kesalahan ini persentasenya 16,80%. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing
pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Atau, bisa juga dikarenakan auto focus
di kamera tidak di lock, sehingga ketika memotret focusnya berubah ke obyek yang
lain. Hal ini bisa diakali dengan memperkecil diafragma (f) dengan angka lebih besar
agar sudut fokusnya lebih lebar.
6. Underexposur atau Foto Gelap
Kesalahan ini juga sering dilakukan oleh fotografer yaitu, foto terlalu gelap (19,30%). Kejadian ini dikarenakan kurangnya perkiraan fotografer dengan kondisi lighting disekeliling obyek yang akan di foto. Tips mudahnya untuk mengurangi kejadian ini, sang fotografer harus menyalakan lampu flash, baik yang di body camera atau external flash.
7. Memori Penuh
Walaupun sepertinya lucu, rupanya kejadian ini cukup sering dialami oleh fotografer, yaitu memori (kartu CF= compact flash/SD= secure digital) penuh (16,50%). Secara tidak sengaja, ini juga sering terjadi. Sehingga, setiap akan memotret, ketika dirumah ceklah terlebih dahulu memory card yang Anda gunakan. Jika penuh, copy-lah terlebih dahulu di harddisk komputer Anda.
8. Overexposure (OE) atau Foto Terlalu Terang
Kesalahan ini juga sering terjadi, yaitu foto terlalu terang (12,20%). Hal ini
diakibatkan oleh terlalu banyaknya cahaya yang mengenai obyek yang kita foto.
Namun, terkadang, beberapa fotografer sangat suka memainkan OE ini dalam
karyanya. Tapi, untuk obyek tertentu, foto OE ini juga tidak tepat.
9. Salah WB (White Balance)
Salah white balance sering dilakukan (6,8%). Akibat dari salah WB ini adalah warna
yang kurang tepat atas obyek yang kita foto. Kadang terlalu kuning, terlalu biru,
kemerahan, dll. Tipsnya agar tidak terjadi adalah dengan menempatkan WB pada Auto
(A) saja.
10. Salah Penyetelan Ukuran Foto (Pixel)
Salah penyetelan piksel (10%) ini akan berakibat fatal apabila ketika kita
membutuhkan foto dengan ukuran besar. Sebagai contoh, yang seharusnya foto kita
gunakan untuk cetak besar, misalkan 24R, jika foto hanya ukuran S (small = +2000
pixel), maka jika di cetak akan pecah atau noise. Nah, sangat aman jika kita men-
setting kamera kita dengan ukuran L (large) dengan model Fine atau RAW.
11. Salah Kecepatan Rana (Shutter Speed)
Salah kecepatan rana (5,4%), bisa berakibat pada obyek yang blur, shake, atau gelap. Settingan yang paling mudah adalah pilih model full Auto pada kamera Anda, atau (A/P) Aperture priority sehingga kecepatan menyesuaikan dengan cukup baik.
12. Salah ISO
Salah ISO (International Organisation for Standardization) sekitar 3,7%. Akibatnya adalah foto akan noise atau bintik-bintik, akan gelap, dan kualitasnya kurang sempurna. Pada kamera tertentu, memiliki kualitas yang masih bagus apabila ISO-nya masih di bawah angka tertentu (400, 800, 1000 dll). Oleh karena itu, jelilah melihat kondisi foto yang akan kita potret.
Nah, untuk mengakali kesalahan yang sifatnya dari kamera, pilihlah kamera digital (camdig) yang bagus, kekuatan baterai yang lebih panjang, yang punya fasilitas face detection, auto, time lag reduction, VR di lensa, dsb. Kalau kemampuan fotografernya, jelas obatnya ya cuman belajar terus menerus. Seperti saya ini… hehe…
Selamat mencoba, semoga kita bisa memotret lebih baik ya esok hari… Salam fotografi!
source :(Mishbahul Munir, http://blog.poetrafoto.com)
Mengenang momen-momen istimewa tentu akan membuat hati menjadi sumringah. Apalagi ketika Anda melihat album foto masa kecil dimana terlihat diri Anda dalam tubuh yang mungil dan menggemaskan. Tentu untuk bisa menyimpan foto-foto lama tersebut Anda memerlukan banyak album foto yang berakhir dengan disimpan bersama debu-debu di dalam lemari. Kalaupun ada solusi lebih cerdas adalah dengan menyimpan kenangan tersebut di dalam album digital yang bisa Anda bawa bepergian kemana saja.
Menjawab kebutuhan tersebut, Brookstone telah meluncurkan album digital My Life yang mana dapat menampung lebih dari 4000 foto digital ke dalam album yang dapat dibawa kemana saja. Bentuknya cukup kecil sehingga mudah untuk dikantongi bagaikan sebuah dompet. Album digitar My Life ini berukuran layar LCD 3.5 inchi dengan resolusi 320×240, disertakan juga memori internal berkapasitas 128MB. Anda tidak hanya bisa melihat satu persatu foto di dalam album pada umumnya, tapi Anda juga dapat menampilkan foto-foto tersebut dalam bentuk slideshow.
Ketahanan baterai dari album digital ini ketika digunakan adalah sekitar 3 jam, setelah itu Anda harus mengisi ulang baterainya kembali. Nah, untuk Anda yang tertarik memiliki album digital canggih ini, kiranya Anda cukup merogoh kantong setidaknya 69.99 USD atau sekitar 700 ribu rupiah.
Source : berita teknologi
Canon mengumumkan kamera SLR digital entry level terbaru bernama EOS 600D / Rebel T3i / Kiss X5 , yang merupakan penerus Canon EOS 550D / Rebel T2i . Kamera DSLR ini dirancang untuk fotografer yang masih amatir/belajar, di mana pada 600D/T3i memiliki fitur instruksi Panduan Fitur yang akan memandu pengguna Rebel T3i untuk fungsi yang ada dan memberikan rekomendasi untuk berbagai pengaturan dan modus Intelligent Scene Auto untuk pengguna point-and-shoot .
Canon EOS 600D / Rebel T3i dilengkapi dengan sensor gambar CMOS APS-C 18 Megapixel, prosesor gambar DIGIC 4 dan layar LCD Clear View Vari-angle 3-inci dengan lapisan anti-reflektif dan tahan noda. Kamera DSLR ini juga mampu merekam video Full HD 1080p sampai dengan 30fps dan 3,7 fps burst shooting sampai kira-kira 34 JPEGs atau sekitar 6 RAW. Canon T3i menawarkan ISO sampai dengan 6400, modus LiveView, ditingkatkan metering dengan zona 63, Dual-layer metering sistem metering akurat antara eksposur, dan 9-titik sistem AF serta Dasar + fungsi, fungsi Multi-Aspek dan Filter Kreatif.
Canon EOS 600D/ Rebel T3i baru ini dapat bekerja dengan lensa Canon EF dan EF-S. Juga mendukung SD / SDHC dan kartu memori SDXC. Canon EOS 600 D akan datang di bulan Maret 2011 ,dan EOS 600D akan dijual dalam konfigurasi body saja pada $ 799,99 (pre-order di Amazon). Ini juga akan ditawarkan dalam versi kit lensa zoom Canon EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS II pada $ 899,99 (pre-order di Amazon), dan dalam versi kedua dengan kit lensa zoom Canon EF-S 18 – 135mm f/3.5-5.6 IS pada $ 1.099,00. (sumber)
Nikon D3100 ini diyakini tidak hanya mengejar fitur dari D5000 dan D90 tapi untuk menyusul keduanya di beberapa area, bahkan dengan harga yang lebih rendah.
Fitur kunci utama untuk kamera ini adalah fokus mode otomatis terus menerus sementara mengambil video dan dalam live view. Ini merupakan fitur penting untuk pengambilan gambar video. Kamera ini diharapkan memiliki 11 atau 12 poin AF.
Bahkan untuk saat ini Nikon D3100 sudah terdaftar dalam katalog produk BestBuy, toko elektronik terkenal dunia.
Adapun lensa Nikon D3100 baru ini, yaitu 85mm f1.4, 24-120mm F4, 55-300mm f4.5-5.6 dan 18-200mm f3.5-5.6. Selain itu, lensa terakhir ini dirancang untuk kamera SLR full-frame, misalnya, Nikon D700.
Rencana Nikon D3100 ini akan dipasarkan resmi pada tanggal 19 Agustus nanti dan Eropa menjadi tempat pertama kamera digital SLR Nikon terbaru ini dipasarkan
Source : beritateknologi
Canon 1100D / Rebel T3 menggunakan sensor gambar 12.2 Megapixel APS-C CMOS dan prosesor gambar DIGIC 4. Menawarkan ISO 100-6400, 9-point AF sistem dengan presisi tinggi, fungsi LiveView, titik pusat f/5.6 cross-type, layer 63-zona dual sistem metering dan 3fps pemotretan terus menerus sampai kira-kira 3 JPEG atau sekitar 2 RAW. Kamera EOS 1100D juga dapat merekam video dalam resolusi 720p 30fps. Anda dapat menemukan layar LCD 2.7-inci dan SD / SDHC / SDXC slot kartu memori.
Canon EOS 1100D / Rebel T3 akan tersedia pada bulan Maret 2011 di kit dengan zoom lensa baru Canon EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 II pada harga $ 599,99 atau 5.5 jutaan rupiah (skrg dapat pre-order di Amazon.com) dan belum tahu kapan masuk indonesia dan harga di Indonesia. (sumber)
Source : berita teknologi
Dari sejak beberapa tahun terakhir ini perkembangan fotografi diikuti dengan derasnya arus perkembangan kamera digital. Dari waktu yang begitu lama, masalah terbesarnya adalah fotografer digital sangat sulit berpindah ke pasar D-SLR dimana kelemahannya adalah tidak mampu merekam video. Mungkin sederet fotografer digital tersebut harus berterima kasih yang sedalam-dalamnya pada apa yang telah Nikon lakukan pada mereka. Apa itu? Ya, sebuah perubahan besar dimana apa yang selama ini menjadi kelemahan dari D-SLR sudah menemukan solusi yang tepat baginya.
Sejak Agustus tahun lalu, Nikon sudah mulai memperkenalkan D90 D-SLR yang mampu merekam 720P HD Video, produk pertama D-SLR di dunia. D90 ini mampu merekam FPS dalam resolusi 720P dan mampu dilihat secara langsung menggunakan LCD. Tak lama setelah itu, Canon hadir kembali dengan EOS 5D II yang menawarkan full 1080P HD recording pada 30 FPS. Dari berita yang tersiar, kamera jenis ini siap dibandrol dengan kisaran 2,699 US Dollar atau sekitar 32 juta rupiah. Harga yang cukup wah dengan fitur yang semenarik itu!
Saat ini Canon mengeluarkan kamera versi entry-level D-SLR yang disebut EOS Rebel T1i yang terbilang cukup bandel karena mampu merekam dengan format HD Video. T1i ini sendiri mampu merekam dengan resolusi 1080P pada 20 FPS. Video ini dihasilkan dengan format .MOV yaitu format yang digunakan oleh MPEG-4 compression.
Kamera ini menggunakan sensor CMOS sebesar 15.1 Megapixel dan menggunakan 4 Imaging DIGIC Processor, sebuah LCD berukuran 3 inchi yang bisa kita lihat hasil rekaman secara langsung dan memiliki resolusi sebesar 920.000 dot. Ini adalah D-SLR yang mudah digunakan oleh siapa saja.
Fitur lainnya di antaranya adalah Auto Lighting Optimizer yang mampu menambah cantiknya sebuah foto yang dicetak dengan menambahkan cahaya atau mengurangi cahaya agar lebih indah hasilnya.
Serta ada Creative Auto Mode, yang mampu mengatur secara otomatis mengenai exponsure compensation, aperture or shutter speed yang sangat mudah dijangkau di LCD. Di monitornya, secara langsung pengguna dapat menggunakan fitur blur background dan lighten atau darken foto secara otomatis.
Tipe Rebel T1i sudah diintegrasikan dengan sistem pembersih dimana mampu memperbaiki tampilan foto hasil. Sensitivitas ISO yang digunakan adalah ISO 100 sampai dengan ISO 3200 yang secara keseluruhan ditambah lagi dengan H1 yang menawarkan ISO 6400 dan H2 yang menawarkan ISO 12800.
Kamera ini juga mampu men-shoot gambar secara berkelanjutan dengan 3.4 FPS yang bisa mencapai sampai dengan 170 foto yang berukuran cukup besar. Live View digunakan untuk fitur Quick, Live dan Face Detection. Fitur-fitur ini dapat digunakan dalam mencetak foto maupun merekam video.
Rencananya, Canon EOS Rebel T1i akan segera siap dipasarkan pada bulan Mei nanti, diawali dengan harga 799,99 US Dollar atau berkisar pada harga 9 juta rupiah, dimana itu semua sudah mencakup battery pack, kabel USB, neck strap dan accessoris.
Anda berminat?
Source : beritateknologi.com
Setelah setup selesai , tiba di bagian paling seru. Motret !! Karena lensa telah terpasang terbalik , tidak ada jalur komunikasi antara kamera dengan lensa. Artinya , fungsi-fungsi automatis pada lensa seperti autofocus, exposure , dll tidak dapat digunakan. Otomatis fungsi metering pada kamera tidak berjalan sama sekali. Lha gmn bisa jalan kalau nilai aperture pada lensa tidak bisa diambil (karena jalur putus) . Satu-satunya jalan adalah mode Manual !! Itung-itung sebagai ajang untuk mengasah ilmu exposure kita ..
Kita punya 3 control yang bisa dimainkan yaitu Aperture , Shutter speed dan ISO. Pada kasus diatas , mengubah aperture hanya bisa dilakukan manual via ring aperture. Sedangkan shutter speed dan ISO dapat diubah langsung via kamera. Selanjutnya tinggal dikombinasikan utk mendapatkan exposure yang pas . Depth Of Field (DOF) tetap dapat kita atur dengan mengubah aperture via ring tadi . Mirip fitur DOF Preview button pada beberapa kamera DSLR , kita dapat melihat pada viewfinder kamera kalau pengubahan aperture tersebut membuat DOF berubah-ubah sesuai nilai aperture. Nilai aperture kecil , DOF makin lebar .. nilai aperture besar , DOF makin sempit .. gitu kan? umumnya , utk macro kita sering menggunakan nilai aperture kecil untuk mendapatkan DOF yang lebar .
Ahh.. semoga tidak bingung dengan penjelasan diatas hehehe . Paling enak sih langsung terjun dan praktek. Tapi bener , IMHO , selain belajar macro kita juga bisa belajar tentang exposure lebih baik lagi. So .. berikut ini bbrp hasil macro dengan cara diatas. Oh ya , lensa dibalik tidak menurunkan kualitas image yang dihasilkan. Tetap tajam seperti lensa aslinya ketika dipasang secara normal .
Saya menggunakan flash manual pada kamera untuk mendapatkan image diatas . Harus manual lagi karena fungsi flash auto tidak akan berfungsi.
Sepertinya saya akan lebih banyak menggunakan cara diatas utk ber-macro ria. Memang aga ribet ketimbang langsung menggunakan lensa macro beneran. Apa daya , lensa macro Tamron 90mm kesayangan saya sudah berpindah majikan T_T . Yg penting..jepret teruus !!
Source : belajar fotografi
Bisakah ? Tentu saja bisa . Sedikit upaya utk mencari tutorial / artikel melalui mesin pencari Google adalah salah satu cara perintisnya. Selanjutnya yang lebih penting adalah praktek , mengasah keahlian mata kita dalam hal membuat foto yang bagus.
Pertama , pelajari dulu kamera yang anda miliki. Kenali baik-baik. Dari segi pengoperasiannya dan yang paling penting adalah cara kerjanya dalam hal menangkap cahaya. Proses menangkap/mengumpulkan cahaya ini dikenal juga sebagai exposure.
Dalam exposure , ada 3 elemen yang berperan yaitu : Aperture , Shutter Speed dan ISO/ASA. Tiga elemen ini sifatnya configureable , menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Terlalu banyak akan menyebabkan over / terlalu terang. Terlalu sedikit menyebabkan under / terlalu gelap. Idealnya tentu adalah hasil foto sesuai dengan kondisi aslinya. Kenali cara kerja kamera dalam exposure tersebut : cara mengatur nilai 3 elemen tsb , cara kamera mengukur cahaya ( metering ) , cara mengetahui hasil over/under . dsb
Pahami dengan baik karena fundamental meskipun tidak utama. Gunakan fasilitas search engine Google untuk mencari kata kunci diatas .. artikel sangat banyak/sering mengulas tentang fotografi. Ilmu fotografi umurnya sudah puluhan tahun , pasti buanyaaaak resource utk belajar.
Kedua, belajar membuat foto yang bagus. Apa dan bagaimana foto yang bagus ?? semua orang tentu punya kriterianya sendiri-sendiri. Sulit utk menentukan rumus pasti tentang hal itu. Namun di fotografi ada yg namanya guidelines , petunjuk dalam membuat foto yang bagus. Ini seperti aturan2 yang dari dulu sudah terbukti manjur. Tidak harus diikuti namun tidak rugi untuk dipelajari . Aturan komposisi salah satunya. Ada beberapa aturan komposisi misal rules of third , balance , simple dsb dsb.
Bayangkan membuat foto seperti membuat kalimat. Ada huruf kecil besar , tanda baca koma , tanda seru utk menyatakan ketegasan , bold utk memberi penekanan dan struktur katanya yang indah seperti puisi. Cuma bedanya di fotografi bahan2nya berbeda. Di fotografi kita hanya punya aspek visual saja .. gunakan itu. Bahan fotografi diantaranya garis , pola/pattern , warna , gelap terang .. coba ramu itu semua sehingga menjadi sebuah foto yang dapat menggugah penikmat foto.
Yang seperti ini tidak didapat dari kursus . harus belajar sendiri , menemukan style kita sendiri. Cobalah Google mencari hasil/galeri fotografer kawakan. Terinspirasilah oleh mereka !!!
Look and think before opening the shutter. The heart and mind are the true lens of the camera. (Yousouf Karsh)
Atau seperti yang biasa saya lakukan : rutin mengunjungi halaman Explore di Flickr. Kembangkan style fotografi anda sendiri .. be unik , be yourself
Selain itu , cobalah melihat sekitar kita. Belajar mengamati , melihat dan membuat foto dari sekitar kita. Belajarlah terus melihat..
met belajar
Ini ada sedikit tips untuk membuat photo IR menggunakan Photoshop.. semoga bermanfaat.
Dalam dunia Fotografi, sering kita mendengar kata IR atau Infra Red, dimana objek foto akan mengalami perubahan warna dengan teknik memotret dengan filter IR. Kali ini akan saya tunjukkan bagaimana membuat foto normal, tanpa menggunakan teknik memotret dengan filter IR, tapi dengan teknik olah photo digital.sehingga photo akan tampak seperti gambar dibawah
Langkah 1
Buka salah satu Koleksi Photo anda,
Langkah 2
Lakukan proses Image > Adjustments > Channel Mixer , seting untuk nilai seperti gambar berikut
Sehingga hasil akan tampak sebagai berikut
Langkah 3
Pada layer navigator, rubah blending mode ke bentuk Lighten
Maka hasil akhir akan tampak sebagai berikut
source : klinik fotografi
| |
| |